Lihat ke Halaman Asli

Testimoni Anak Negeri

Diperbarui: 4 Oktober 2015   11:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

apa yang kamu pahami tentang kami
tempatku jauh tersembunyi di balik bukit sunyi pelosok negeri
tidak ada aspal mulus di atas hutanku yang kini tandus
bangkirai sudah lama terkulai, meranti yang bersemi turut pula mati
lubuk dan sungai ikut hancur tercerai berai
hanya ada huma sederhana di sisi gersangnya sabana
kami dan primata bernasib sama di ambang petaka

apa yang kamu pelajari dari kami
kaummu golongan terpelajar hingga mampu membuat pagar pada lahan jutaan hektar
kamu terlalu kuat lalu keberadaan kami digugat di atas tanah ulayat
entah demi gengsi atau semata arogansi kau ajari kami konservasi
padahal pada setiap onak dan duri petuah moyang tersimpan rapi
pada jeram yang mengalir deras mantera - mantera kami didaras
kami memang kurang beradab tidak sepertimu yang biadab

betulkah kamu mengenal kami
dengan semangat berkobar pidatomu lantang berkoar
tapi suaramu sayup terdengar dari tempatku yang hangus terbakar
atap hijau tempat kami bernaung habis dibabat mesinmu yang meraung
di surga inilah dulu ibu kami mengasuh mengapa kini kami dianggap musuh
di matamu kami hanya seonggok beban, tetapi tidak di mata Tuhan!
jika memang kau berilmu harusnya kau datang sebagai tamu

benarkah kamu mengerti kami
setelah gulungan rotan masuk ke sampan, gaharu serta cendana mengharumkan istana
lembah bukit ngarai dikoyak dan diurai
sampai burung enggang yang melayang tak bisa pulang
apa yang tersisa hanyalah teriakan kami yang binasa
kau tahu wahai saudaraku, telah habis waktuku
salam takzim kami untuk negeri yang jauh di hati

 

Bogor, 7 April 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline