Lihat ke Halaman Asli

Masihkah Kau Mencintaiku?

Diperbarui: 7 Desember 2015   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mencintai hujan..
Aku rindu suara hujan..
Kami berdua pecinta hujan yang menikah saat musim hujan..

***

Aku telah menghitung, malam ini adalah hujan ketiga sepanjang bulan Desember. Kami selalu menikmati dengan membuka semua tirai di rumah kami. Hujan terlalu sayang untuk aku dan kamu lewatkan, bukan?.

Juga, kau memberikan tempat spesial untuk hujan supaya masuk ke tengah-tengah taman kecil di dalam rumah kami, di mana ikan-ikan kesayanganmu berenang. Tepat di belakang ruangan TV. Mereka hanya terhalang dinding kaca. Oleh karenanya sejak aku dan kamu menempati rumah ini, ruang TV lah tempat paling favorit untuk kita berdua. Terutama saat musim hujan.

"Masihkan kau mencintaiku?"

Pertanyaan 'luar biasa' yang kamu lontarkan padaku saat kami tengah asyik menikmati hujan. Ketika aku asyik tidur-tiduran di pahamu sambil nonton HBO. Saat kamu sedang asyik membaca buku. Kamu menghentikan kegiatanmu sejenak dan mata kita saling bertemu.

Mataku adalah jawabannya. Tapi aku melihat kamu tak puas hanya dengan itu.

Sayangku...
Ketika aku masih mengganggumu saat kamu sedang asyik dengan kegiatanmu. Itulah cintaku.

Ketika kamu sedang fokus dengan pekerjaanmu dan tiba-tiba aku duduk di pangkuanmu "bopong aku ke kamar mandi, aku pingin pipis" sambil mengecupmu. Itulah cintaku.

Saat aku tiba-tiba mengambil buku di tanganmu, dan menyusupkan diri di dadamu. Itulah cintaku.

Saat aku menutup laptopmu ketika kamu menyelesaikan perkerjaanmu dan duduk di pangkuanmu sambil memelukmu, itulah cintaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline