Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Lombok Utara Mulai Membuat Pupuk Organik Sebagai Alternatif Kelangkaan Pupuk Kimia

Diperbarui: 13 Agustus 2021   07:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

KKN Tematik Unram gandeng Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB berikan pelatihan pupuk Organik di Dusun Kakong Desa Selelos Lombok Utara, Senin (5/7/2021)

Menumbuhkan gagasan baru ditengah-tengah masyarakat petani dalam pemanfaatan bahan-bahan organik yang sangat mudah didapatkan bahkan sering kita temui dibuang begitu saja namun, sebenarnya memiliki manfaat yang sangat besar.

Kali ini DLHK memberikan Sosialisasi pengelolaan sampah yang terfokus pada pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan sampah rumah tangga hingga dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Lalu Muhammad Ahfa Muttaqin Hamidi selaku ketua team KKN Tematik Unram menjelaskan jika fokus pendekatan KKN di Dusun Kakong ini berbasis lingkungan dan pertanian sehingga pelatihan ini dapat berguna bagi masyarakat yang mayoritas sebagai pekebun dan petani.

"Sosialisasi Pengolahan sampah menjadi pupuk Organik ini semoga dapat berguna bagi seluruh masyarakat" Harap Ahfa.

Hadirnya KKN Unram dan membuat program pengolahan sampah organik oleh DLHK ini menjadi kali pertama masyarakat Kakong mengetahui bahwa sisa makanan dan sampah dapur dapat diolah menjadi pupuk.

Hal tersebut dikatakan oleh Yardi selaku Kepala Dusun Kakong saat berlangsungnya pelatihan "Kami bersyukur dengan adanya program ini artinya bisa mengolah sampah masyarakat yang tidak digunakan menjadi pupuk organik" terangnya.

Ia juga menjelaskan jika masyarakat sering mengalami kelangkaan pupuk kimia, sehingga dengan adanya sosialisasi dan praktik pembuatan pupuk organik ini dapat membantu kekurangan pupuk tersebut dengan menggunakan pupuk organik yang dibuat sendiri di rumah.

"Sering kelangkaan pupuk, terutama pupuk kimia, dari luas sawah yang ada disini membutuhkan sekian kuintal namun setiap sawah hanya mendapatkan 10kg, semoga bisa menunjang kelangkaan pupuk hingga dapat bermanfaat bagi masyarakat dan berkelanjutan" Lanjut Yardi.

DLHK juga mengingatkan masyarakat untuk dapat mensukseskan NTB bebas sampah di tahun 2023 dengan mengelola sampah rumah tangga pada acara sosialisasi yang dihadiri puluhan masyarakat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid 19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline