Lihat ke Halaman Asli

Peran Keluarga dalam Proses Sosialisasi

Diperbarui: 4 April 2017   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Peran keluarga dalam proses sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Ada beberapa agen sosialisasi diantaranya :

1.Keluarga (kinship)

2.Teman sepermainan

3.Media massa

4.Lembaga pendidikan (sekolah)

Menurut George Herbert mead bahwa sosialisasi yang dilalui seseorang  dapat dibedakan melalui tahap-tahap sebagai berikut

·Tahap persiapan (preparatory stage)

·Tahap  meniru (play satge)

·Tahap siap bertindak (game stage)

·Tahap penerimaan norma kolektif (generalized stage/generalized other)

Dalam kesempatan ini,saya akan mengangkat pembahasan mengenai  peran  keluarga terhadap proses sosialisasi.

Sebagai mana kita ketahui bersama bahwa keluarga adalah dimana tempat kita berlindung dari segala ancaman dan mara bahaya yang akan mengganggu kelangsungan hidup kita.peran keluarga sangat penting dalam perkembangan hidup keturunannya,ketika peran keluarga tidak berfungsi maka sosialisasidalam keluarga tidak berjalan dengan lancer.

Ada beberapa tujuan  sosialisasi dalam keluarga sebagai berikut

1.Memberikan keterampilan dan pengetahuan kepada  anak agar bias hidup bermasyarakat.

2.Membangun kemampuan anak untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien.

3.Membuat anak mampu mengembalikan fungsi-fungsi  melalui intropeksi diri yang tepat.

4.Menanamkan nilai-nila dan kepercayaan kepada anak yang mempunyai tugas dalam masyarakat.

Dalam keluarga khususnya orang  tua sangat berperan dalam  pembentukan keperibadian yang baik untuk anaknya,merekalah orang yang pertama yang harus memberikan nila-nila dan norma yang baik dan  dasar pergaulan hidup yang  benar sebelum terjun ke masyarakat.oleh karena itu,orang tua sangat berperan untuk:

·Selalu dekat dengan anak-anaknya

·Member pengendalian dan pengawasan yang wajar,sehingga jiwa anak tidal merasa tertekan.

·Mendorong anak untuk bisa membedakan sesuatu yang baik dan buruk,benar dan salah,halal dan haram,dan sebagainya.

·Ibu dan ayah harus dapat membawakan peran  sebagai orang tua yang baik didepan anak-anaknya dan memberikan contoh yang tidak keliru yang memungkinkan anaknya akan tiru.

·Menasihati anak-anaknya ketika melakukan perbuatan yang salah dan memberikan arahan yang benar,sehingga tidak terjadi kesalahan kedua kalinya.

Di dalam keluarga terdapat fungsi-fungsi keluarga diantaranya sebagai berikut:

1.Afeksi (affection)

yaitu keluarga berfungsi sebagai pemberi kasih sayang  yang utama kepada anak-anaknya sehingga anak merasakan kenyamanan di dalam keluarga dan merasakan hangatnya kasih sayang orang tua.

2.kontrol (controlling)

yaitu keluarga sebagai pengawas yang mengintai setiap gerak-gerik anaknya ketika melakukan hal-hal yang menyimpang,dan peran keluarga memberikan pengarahan yang tepat ketika anaknya melakukan hal yang tidak baik.

3.Melindungi (protection)

yaitu keluarga sebagai tempat anak berlindug dari segala macam bahaya yang mengancamnya sehingga ia merasakan ketenangan karena memliki pelindung yaitu keluarga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline