Lihat ke Halaman Asli

Membantu Mitra Usaha Kerupuk Tenggiri Desa Kebonsari Jember dengan Membuatkan Desain Logo dan Pemasaran Secara Online

Diperbarui: 6 September 2021   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

                                                                                      KKN BTV  III UNIVERSITAS JEMBER / KKN 37

PROGAM KERJA PENGEMBANGAN DAN PEMASARAN PRODUK KERUPUK IKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

Kegiatan KKN Back To Village III Universitas Jember 2021 masih dilaksanakan secara online dan individu,dengan konsep Back To Village maka mahasiswa yang menjalankan KKN andemi ke daerahnya masing-masing.Hal ini dipengaruhi oleh wabah virus Covid 19 yang masih belum berakhir sehingga membuat semua kegiatan yang ada di kampus harus dilaksakan secara online termasuk KKN.Konsep kali ini menerapkan KKN Back To Village yang artinya KKN andemi ke kampung halamanya masing-masing.Untuk kesempatan kali ini mahasiswa menentukan tematiknya sendiri berdasarkan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh pihak kampus Univiversitas Jember,penulis disini memilih tematik 1 yaitu "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid 19".

Sesuai peraturan dan kosep KKN Back To Village yang menganjurkan mahasiswa di desa masing-masing,maka penulis memilih kegiatan KKN dilaksanakan di Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Kelurahan Kebonsari termasuk wilayah yang padat penduduk,yang mana tidak sedikit juga masyarakat memilih perpenghasilan dengan cara mendirikan usaha kecil yang di andem sendiri,salah satu usaha yang bergerak dalam bidang usaha bahan makanan salah satunya produksi kerupuk ikan.Sama dengan daerah-daerah lain Kelurahan Kebonsari juga mengalami dampak yang sangat besar di masa andemic Covid 19 khususnya andem ekonomi,karena aturan untuk membatasi kegiatan di luar rumah dimasa andemic seperti saat ini.Kebutuhan pangan sedikit terhambat karena banyak permintaan pasar semakin berkurang,sehingga membuat para pelaku dagang merasa sangat terbebani,karena penghasilan mereka turun andemi,sehingga pelaku usaha harus memikir ulang bagaimana mereka harus menjual produk mereka,banyak yang digemari masyarakat sekarang dengan menggunakan media andem,dengan cara inilah selain mudah dan bisa dilakukan dirumah dapat menarik pelanggan dengan cepat karena informasi mudah tersebar,tak terkecuali di Kelurahan Kebosari.

Berdasarkan pemaparan diatas penulis sendiri mendatangi salah satu pelaku pembudidaya jamur tiram yang terdampak covid 19 di Kelurahan Kebonsari yang andemi Pak Marzuki untuk membicarakan masalah yang dialami oleh beliau.

"dimasa seperti andemic saat ini sangat sulit,dikarenakan permintaan pasar yang berkurang,sehingga mau tidak mau harus mengurangi pengambilan produk setengah jadi dengan jumlah besar,alahsil banyak dari produksi pak Marzuki harus dikurangi  ke konsumen".(ujar Pak Marzuki)

Dengan adanya kegiatan KKN Back To Village III,maka penulis berharap dapat membantu Pak Marzuki,untuk mengembangkan dan memberikan pelatihan cara menjual dan pencarian bahan setengah jadi hasil untuk produksi kerupuk secara online di media social,untuk kedepannya jika ada masalah yang sangat merugikan pelaku usaha kerupuk ikan di masa andemic seperti saat ini,dan pak Marzuki tidak bingung lagi dalam permasalalhan yang sama untuk kedepannya.

Kegiatan KKN Back To Village III Universitas Jember dilaksankan pada tanggal 11 Agustus sampai 9 September 2021 yang berlangsung selama 30 hari,dimana pada tanggal 11 Agustus 2021 penerjunan dengan rektorat Universitas Jember dan dilanjutkan penerjunan dengan DPL andemi perangkat desa melalui aplikasi zoom atau live youtube,di minggu 1 dan dilanjutkan langsung menuju sasaran,untuk berdiskusi dan memperkanalkan diri sekaligus memberikan penjeslasan tentang KKN Back To Village III yang akan diselenggarakan 4 minggu kedepannya.Minggu 2 memberikan sebuah pengarahan sekaligus  pelatihan sasaran cara branding produk,berupa logo atau symbol produk sasar ,yang mana untuk mempermudah mempromosikan produk hasil panen di media social.

Minggu 3 dilanjutkan dengan memberikan pendampingan untuk  penjualan secara online, sebagai andemi awal dimulainya penjualan secara online pada media social,untuk menarik konsumen tentu saja fotografi sedehana sangat penting khusunya untuk andem dagang di bagian pangan ini, dan memberikan pengarahan secara bertahap untuk mempromosikan produk pak Marzuki semakin meluas,dengan endors instrgam saah satu contohnya dan marketplace di facebook, dilanjutkan monitoring dan evaluasi penjualan di media social,dengan tujuan untuk mengurangi kerugian yang sangat melonjak selama penjualan di media social,supaya tidak menimbulkan kekecewaan kepada konsumen kedepannya. Minggu 4 evaluasi dan laporan,maka di minggu terakhir penulis / Pembuatan laporan,sebagai bukti telah melakukan kegiatan KKN ini disetiap minggunya dan tidak lupa evalusi ke sasaran untuk kedepannya bisa mengurangi kesalahan yang fatal sekaligus berpamitan ke sasaran.

Dengan adanya kegiatan Back To Village ini,penulis berharap bisa memberikan manfaat dan saling menguntungkan di kedua belah pihak, juga bisa memberikan dampak positif bagi sasaran yang selama ini di alami oleh pak Marzuki selama di masa andemic Covid 19 ini  dan setelah KKN back to village UNEJ berkahir.

Dok. pribadi

Dok. pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline