Sistem pembayaran adalah bagian integral dari sistem keuangan dan perbankan suatu negara. Ini mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi.
Sistem pembayaran hadir bersamaan dengan konsep uang sebagai media pertukaran (medium of exchange) dalam transaksi barang, jasa, dan keuangan. Proses sistem pembayaran terdiri dari tiga tahap utama: otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir.
Dan umumnya pengedaran uang berkaitan dengan proses distribusi uang dari otoritas moneter (seperti Bank Sentral) ke masyarakat melalui lembaga-lembaga perbankan. Proses ini mencakup pengelolaan uang kartal (uang kertas dan logam) dan uang giral (non-tunai), yang memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terhadap uang untuk keperluan transaksi ekonomi.
Sistem Pembayaran Modern
1. Sistem Pembayaran Tunai
Pembayaran yang menggunakan uang kartal (uang kertas dan uang logam) bentuk pembayaran sederhana dan langsung, dimana transaksi dilakukan dengan menyerahkan uang fisik dari satu pihadk ke pihaklain. Meskipun teknologi pembayaran terus berkembang, sistem pembayaran tunai masih di gunakan karena tidak memerlukan perantara atau teknologi yang khusus dan transaksi selesai saat uang di serahkan.
2. Sistem Pembayaran Non-Tunai
Pembayaran yang tidak menggunakan uang fisik seperti uang kartal, melainkan menggunakan alat atau instrumen elektronik seperti Kartu Kredit dan Debit alat pembayaran yang di terbitkan oleh bank dan di gunakan oleh transaksi elektronik.
E-Wallet (dompet elektronik) aplikasi mobile yang menyimpan informasi keuangan dan memungkinkan pembayaran digital seperti GoPay, OVO, dan DANA. Transfer Bank pemindahan dana antar rekening bank melalui jaringan perbankan. dan Uang Elektronik Nilai uang yang di simpan secara elektronik pada perangkat atau server, seperti kartu prabayar atau aplikasi mobile
Pengedaran Uang dalam Bank Sentral
1. Perencanaan jumlah uang beredar