Lihat ke Halaman Asli

Nusron Wahid & Lippo di Balik Pilkada DKI

Diperbarui: 26 Agustus 2016   11:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar diambil dari http://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/829766/big/072030100_1426517814-Nusron_Wahid_ke_KMK__foto_5_.jpg

Nusron Wahid, nama yang tidak terlalu asing di dunia perpolitikan Indonesia. Kader partai Golkar ini sekarang menjabat sebagai ketua BNP2TKI yang otomatis berapa di lingkaran pemerintah saat ini. Secara mengejutkan pula, Nusron Wahid didapuk sebagai ketua tim pemenangan Ahok dalam pilgub DKI Jakarta mendatang.

Kemunculan nama Nusron Wahid sendiri sudah cukup kontroversial. Diyakini bahwa dia melanggar salah satu peraturan yang mengatakan bahwa pemilik jabatan pemerintah tidak boleh menjadi tim sukses. Tetapi kenapa Nusron Wahid masih ngotot menjadi tim sukses? Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan tersendiri.

Mungkin Nusron Wahid adalah pemanis bagi Ahok agar terlihat plural dan disukai banyak orang. Ditambah Nusron Wahid memang seperti itu, tokoh yang terkenal pluralis dan toleran terhadap berbagai kelompok. Hal ini ditunjukkan juga bahwa dalam pembukaan tim pemenangan Ahok kemarin dibuka dengan khataman Al Quran. Tujuannya mungkin memang seperti itu.

Tetapi ada yang perlu kita ketahui lebih dari itu. Ada sebuah berita terakhir yang mengatakan bahwa Nusron Wahid terlibat dalam kasus suap Lippo Grup. KPK telah menemukan bahwa ada aliran dana dari mantan presiden komisaris Lippo, Eddy Sindoro, terhadap ketua BNP2TKI tersebut. Hal ini sebagaimana diungkapkan Doddy Arianto Supeno sebagai perantara. (baca: Dalam Sidang Kasus Suap, Nurhadi Dan Nusron Disebut Sering Menerima Uang Dari Lippo)

Disebutkan juga bahwa itu adalah fakta yang berasal dari BAP supir pribadi Doddy. Sehingga nama Nusron diduga kuat menerima aliran dana dari Lippo yang menimbulkan hubungan khusus antara mereka. Lalu apakah kaitan antara Nusron, Lippo dan Ahok? Diduga kebeadaan Nusron dalam tim pemenangan Ahok adalah untuk memuluskan keinginan Lippo membangun mall. Hal ini karena pemprov DKI telah mengeluarkan surat larangan membangun mall. (baca: Pemprov DKI Siapkan Perda Larangan Pembangunan Mall)

Larangan tersebut bertolak belakang dengan keinginan Lippo yang ingin terus menerus membangun mall untuk kepentingan bisnis mereka (baca: Rencana Raksasa PT Lippo Karawaci Tbk Membangun Gedung Tertinggi di Indonesia). Dari dugaan-dugaan tersebut dapat disimpulkan dengan kuat ada permainan Lippo Group dalam percaturan politik Indonesia belakangan ini, khususnya DKI Jakarta. Lippo menggunakan Nusron Wahid sebagai agen pribadi dalam melancarkan bisnis mereka.

Apa efek yang ditimbulkan? Efek yang pantas kita kritisi dan kita ketahui adalah adanya aroma tajam permainan bisnis Lippo. Mereka menggunakan berbagai cara untuk memuluskan langkah bisnisnya. Selain itu kita harus waspada terhadap kekuatan Lippo cs di balik percaturan politik Indonesia belakangan ini. Sangat disayangkan jika kita abai terhadap Nusron, Lippo dan permainan di balik itu semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline