Lihat ke Halaman Asli

Match Steward Untuk Stadion ISL... Harus Itu

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Sempat merasa sangat kesal ketika mata sedikit terhibur dengan pertandingan siaran langsung ISL malam ini tiba tiba pertandingan harus dihentikan gara gara ulah supporter kekanak kanakan , entah supporter dari pihak mana .

Pertandingan malam ini tidak terlalu menarik sebenarnya , PERSIB tidak dalam performa puncak mereka begitupun GRESIK UNITED tampil alakadarnya meskipun mereka bermain di hadapan supporter fanatik mereka , tapi masih enak ditonton terutama dengan kehadiran supporter dari kedua belah pihak yang damai dan berdampingan .

Sepuluh menit menjelang pertandingan usai disaat score 1 - 3 untuk kemenangan team tamu dan team tuan rumah sedang mendapat second wind dengan goal indah Matsunaga , tensi meninggi dan pertandingan mulai enak dinikmati tiba tiba Flare menyala dan asap menutupi kamera lalu pertandingan dihentikan sementara , meskipun akhirnya pertandingan dilanjutkan 15 menit kemudian tapi sensasinya terlanjur memudar .

Kerugian besar untuk team tuan rumah karena PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia dan pembuat regulasi penyelenggaraan ISL telah memberikan ancaman denda kepada panpel tuan rumah atau sanksi berupa larangan tampil di stadion tersebut atau bertanding tanpa penonton , kerugian besar juga untuk persepak bolaan Indonesia  , image sepak bola indonesia yang sedang naik akibat permainan bagus timnas U19 (meski baru uji coba) dan dua team ISL  di Liga Champions Asia akan kembali tercoreng jika kejadian seperti ini selalu terulang dan tak pernah ada solusi konkrit.

Panpel tuan rumah memang layak mendapat sanksi , mengizinkan penonton masuk stadion dengan membawa petasan dan flare adalah kecerobohan , bukankah setiap pertandingan ISL selalu melibatkan ratusan aparat keamanan ? tak mampukah ratusan petugas keamanan itu mendeteksi keberadaan flare di tas dan pakaian penonton ? atau jika itu lolos maka seharusnya petugas keamanan mampu mencomot si pelaku dan mengeluarkannya dari stadion jika sanksi untuk penonton belum ada aturannya .

Menyikapi masalah seperti ini ada baiknya PSSI dan PT Liga Indonesia kembali memperketat syarat verifikasi stadion penyelenggara pertandingan ISL dengan perangkat keamanan dan keselamatan berupa metal detektor dan closed circuit tv  sebagai deteksi dini dan panpel diharuskan menyediakan petugas keamanan profesional  yang memang ditugaskan untuk mengawasi penonton meskipun di beberapa stadion sudah ada tapi belum menjadi aturan baku PSSI.

Seperti selalu tampak di layar tv setiap siaran langsung ISL , aparat keamanan yang disediakan panpel adalah TNI/POLRI berseragam yang juga menikmati pertandingan bahkan bisa saja mereka adalah bagian dari supporter team yang sedang bertanding sehingga perhatian mereka terbelah dan tidak fokus pada tugas mereka sebagai pengaman stadion , silakan bandingkan dengan petugas keamanan  BPL , Bundesliga atau liga liga lain di Eropa , petugas keamanan mereka menghadap ke arah penonton dan jika menurut pengamatan mereka atau berdasarkan informasi CCTV yang disampaikan control room di satu lokasi ada yang mencurigakan maka penambahan personel atau bahkan menyusupkan petugas ke lokasi itu segera dilakukan .

Petugas keamanan khusus stadion adalah petugas keamanan yang memang dilatih untuk mampu mendeteksi secara dini tindakan bodoh yang mungkin dilakukan penonton sepak bola di dalam stadion , mereka mendapat pelatihan khusus , menguasai seluk beluk stadion dan dilengkapi juga dengan CCTV di beberapa titik di stadion yang terhubung ke pusat kontrol keamanan stadion . Jika mereka tak berwibawa dengan sebutan SATPAM maka sebutlah mereka SATGAS STADION atau kalau mau lebih keren lengkapi mereka dengan jaket warna hijau lemon dengan tulisan hitam di punggung  STEWARD . Jika perlu persenjatai mereka dengan STROOM untuk sekedar melumpuhkan si pembuat onar .

SATGAS STADION (baca : STEWARD) akan lebih efektif ketimbang petugas TNI/POLRI yang hanya menakut nakuti penonton dengan senjata api dan  baju loreng/coklat lalu mereka asyik tenggelam dan larut dalam atmosfir pertandingan . keamanan di dalam stadion adalah tanggung jawab SATGAS STADION sedangkan POLRI mengamankan di luar stadion .

Tapi sehebat apapun petugas keamanan tak akan sehebat jika kita penonton sepak bola Indonesia berubah dewasa , penonton dewasa akan menikmati pertandingan sebagai sebuah permainan yang hanya memberi tiga pilihan bagi pemain , MENANG , KALAH ATAU SERI  , penonton dewasa akan menerima apapun  hasil pertandingan .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline