Lihat ke Halaman Asli

Nur Lailatul F

Manusia Kepo

Fluktuatif Harga Pangan di Ngadiluwih Kabupaten Kediri

Diperbarui: 29 April 2020   05:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumen pribadi, Februari 2020 di salah satu pasar Kediri

Saat jumlah virus corona bertambah, pemerintah diharuskan untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam jumlah yang besar. Apalagi bersamaan dengan masuknya bulan suci Ramadan 1441 hijriah. Bulan Ramadan yang identik dengan permasalahan klasik yaitu tren konsumsi masyarakat yang cenderung naik diringi dengan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.

Situasi yang sedikit berbeda daripada Ramadan sebelumnya, mengharuskan pemerintah, instansi ataupun masyarakat lebih ekstra untuk bersinergi mengawasi bagaimana jalannya jumlah ketersedian bahan pangan yang berada dipasaran tetap tersedia. Sehingga, tidak akan adanya harga yang melambung tinggi tidak dapat dikendalikan dikarena terbatasnya komoditas bahan pangan tersebut.

Jawa Timur. Memasuki bulan Ramadan, harga bahan pangan di Jawa Timur terlihat stabil dan ketersediaan stok bahan pangan yang tercukupi. Terpantau dari siskaperbapo mengenai informasi harga untuk komoditas bawang putih/ kg di Provinsi Jawa Timur ini dari 38 kota/ kabupaten yang tercatat harga rata-rata untuk bawang putih sekitar Rp 24.913,-. Harga rata-rata tertinggi berada di Kabupaten Gresik sebesar Rp 28.000,- dan rata-rata harga terendah di Kabupaten Bondowoso Rp 22.750,-. Sedangkan pada tanggal 16 Oktober 2019, harga rata-rata di Jawa Timur adalah Rp 24.584,- dari 38 kota/ kabupaten yang tercatat. Dengan harga rata-rata tertinggi di Kabupaten Gresik Rp 27.854,- dan harga rata-rata terendah di Kabupaten Ponorogo sebesar Rp 23.000,-.

Ngadiluwih, Kediri. Pasar Ngadiluwih merupakan salah satu pasar tradisional yang berada di Kabupaten Kediri yang menjadi pusat transaksi jual beli masyarakat lokal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Situasi harga bahan pangan di Ngadiluwih yang relatif lebih murah dibandingan dengan Ramadan sebelumnya. Namun, hal tersebut dibarengi dengan pendapatan masyarakat yang berkurang karena terkena dampak wabah virus corana. Sehingga, meskipun bahan pokok relatif lebih murah penjualan pun berjalan standart tidak mengalami kenaikan karena daya beli masyarakat yang menurun.

Meskipun begitu, harga bahan pangan tetap mengalami kenaikan walaupaun tidak signifikan dibandingkan dengan Ramadan sebelumnya. Terpantau harga bahan pangan seperti harga beras yang stabil di angka Rp 10.000, harga gula pasir yang merangkak mengalami kenaikan sekitar Rp 18.000, -, telur ayam disekitaran harga Rp 18.000,-, dan harga minyak yang mengalami kenaikan sekitar Rp 13.000,- , cabe dengan harga Rp 20.000,-, bawang merah diangka harga Rp 30.000,- dan bawang putih diangkat Rp 32.000,-.

Memasuki bulan Ramadan ini, harga dapat dikatakan fluktuatif yaitu naik turun setiap harinya. Khusunya untuk komoditas daging ayam yang mengalami penurunan harga beberapa hari ini. Diperlukannya pantauan setiap harinya agar tidak terdapat kecurangan harga yang merugikan banyak pihak.

Mengatasi kelangkaan kebutuhan pokok pada masa pandemic dan Ramadan, pemerintah mencadangkan anggaran sebesar Rp 25 triliun termasuk untuk operasi pasar. Diharapkan stok ketersediaan mencukupi dan harga stabil sehingga daya beli dapat mengalami kenaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline