Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi menangis saat menjelaskan proses evakuasi korban Lion Air di forum pertemuan keluarga korban Lion Air JT-610, Senin (5/11). Saat memberikan penjelasan pada jumpa pers Syaugi terdiam sejenak dan tiba-tiba terbata-bata.
Apakah penyebab Syagi menangis saat jupa pers?
Syaugi hampir setiap hari melihat korban di laut atau posko. Syaugi merasakan kesedihan keluarga penumpang yang menjadi korban.
"Karena saya tiap hari melihat korban itu. Saya tiap hari melihat di laut, di posko, jadi saya bisa merasakan bagaimana perasaan keluarga korban pada waktu berdialog dengan kita. Tujuan kita supaya dia tahu bahwa ini lho kerjaan kita supaya mereka yakin," kata Syaugi di KRI Banjarmasin, Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/11).
Syaugi menyebutkan kunci dari operasi pencarian itu adalah pemerintah serius, pemerintah hadir, all out.
Kabasarnas, M. Syaugi menangis saat konferensi pers evakuasi korban jatuhnya pesawat Lion Air di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11). (Foto:Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Karena itulah, Syaugi hanyut dalam rasa kesedihan. Apalagi, Syaugi menambahkan, dirinya hanya manusia biasa yang memiliki banyak keterbatasan.
"Saya bukan manusia yang super. Saya juga manusia biasa yang punya rasa haru, marah, senang, dan sebagainya," ucap Syaugi.
Syaugi lalu menjelaskan, saat bertemu keluarga korban, banyak yang menanyakan kepadanya soal keluarga mereka yang belum ketemu. "Saya bilang semua sudah ditemukan sekarang sudah 164 tadi pagi saya bilang," bebernya.
Selama pencarian korban Lion Air, Syaugi mengungkapkan keluarga korban banyak yang mengapresiasi Tim SAR Gabungan. Karena mulai hari pertama, korban sudah berhasil ditemukan.
"Mungkin di situ sudah ada keluarga Bapak atau Ibu, tapi kita tidak tahu itu urusannya DVI. Ibu, Bapak, agar kalau ada yang belum ditemukan segera ditemukan. Kalau yang sudah segera bisa diidentifikasi," tutur Syaugi.