Perubahan dan kemajuan bangsa selalu diinspirasi dan digerakkan oleh pribadi-pribadi unggul dalam berbagai profesi dan bidang kehidupan. Bangsa ini merdeka karena tampilnya pribadi-pribadi unggul. Karenanya, negara ini sangat memerlukan kehadiran para guru yang memiliki kemampuan profesional dalam bidangnya, guna hadirnya para generasi yang kompetitif di masa mendatang.
Akan tetapi, belum cukup apabila para guru hanya membekali dirinya dengan kemampuan profesionalnya saja, tetapi harus diikuti dengan akhlak yang mulia. Oleh karena itu guru adalah contoh berjalan bagi anak didiknya, semua tingkah-lakunya akan ditiru dan dicontoh oleh anak didiknya.
Menurut Iman Ghazali, bahwa guru adalah seseorang yang bersih jiwanya dan tubuhnya, selalu menyesuaikan antara perkataan dan perbuatan, serta berhati lemah lembut terhadap peserta didik.
Guru merupakan pelita segala zaman, orang yang hidup semasa dengannya akan memperoleh pancaran cahaya keilmiahannya. Andai kata dunia tidak ada guru atau pendidik, niscaya manusia seperti binatang, sebab pendidikan adalah upaya mengeluarkan manusia dari sifat kebinatangan (baik binatang buas maupun binatang jinak) kepada sifat insaniyah dan ilahiyah.
Guru memiliki kemuliaan dan kemuliaan seorang guru terletak dari akhlaknya. Oleh karena itu, apa yang dimaksud dengan akhlak? Akhlak adalah perilaku yang keluar dari jiwa yang bersih dan bersifat reflek sehingga memerlukan latihan (riyadhoh). Akhlak seorang guru harus dilatih dan dibiasakan sehingga perilaku yang muncul dan keluar dari perilaku-perilaku guru itu adalah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan.
Selain itu, beberapa akhlak yang harus dimiliki oleh seorang guru diantaranya:
1. Guru harus memperhatikan sikap lemah lembut terhadap peserta didik
2. Memperhatikan perfomance (penampilan) karena yang pertama kali dilihat oleh peserta didik bukan ilmunya melainkan penampilan. Artinya, penampilan seorang guru dihadapan peserta didik merupakan bagian dari akhlak.
3. Menunjukkan sikap yang mencerminkan bahwa guru itu adalah wakil orang tua jadi harus mencintai anak didiknya seperti anaknya sendiri.
Seorang guru selain harus menguasai materi yang akan diajarkan sebagai modal profesionalnya sebagai pendidik. Seorang guru juga harus memiliki kepribadian serta akhlak yang baik, karena pendidik adalah panutan bagi anak didiknya, segala perilaku yang dilakukan pendidik akan ditiru baik secara langsung maupun tidak langsung oleh anak didiknya. Oleh karena itu seorang guru atau pendidik hendaknya memiliki kepribadian dan akhlak, karena akhlak guru menjadi titik tolak terpenting yang akan menjadi penentu apakah peserta didik akan menjadi baik (sesuai norma yang berlaku) atau menjadi buruk.
Seorang guru hendaknya mengikuti ajaran Rasulullah SAW, maka ia tidak mencari upah, balas jasa dan ucapan terima kasih dalam mengajarkan ilmu pengetahuan. Tetapi maksud mengajar adalah mencari keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya. Jadi, seharusnya seorang guru menilai tujuan dan tugas mengajarkannya adalah karena mendekatkan diri kepada Allah semata-mata.