Lihat ke Halaman Asli

Kampung Akhirat

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1403235824232925125

[caption id="attachment_343825" align="alignnone" width="400" caption="Gambar from googleimages.com"][/caption]

Sebuah renungan di hari Jum'at ,

“Apa urusanku dengan dunia ? Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan dunia adalah seperti pengembara yang tidur siang hari di bawah naungan pohon. Ia istirahat, lalu meninggalkannya”( HR. Ahmad )

Jika kita menyadari ( sebenarnya sadar hanya terkadang manusia terlena memungkiri , lupa ) bahwa hidup di dunia ini hanyalah sebentar saja, dan ada kehidupan abadi yang menunggu. Kampung akhirat, yang sering terlupakan dengan kesibukan dan fatamorgana dunia lainnya.

Tidaklah dunia bila dibandingkan dengan akhirat kecuali hanya semisal salah seorang dari kalian memasukkan sebuah jarinya ke dalam lautan Maka hendaklah ia melihat apa yang dibawa oleh jari tersebut ketika diangkat? (HR Muslim).

Sudahkah kita mempersiapkan perbekalan untuk  sampai kesana kesana?

Karena bisa jadi kita akan tersasar ke tempat yang mengerikan . Dan jika itu terjadi tentu kita akan menyesal sekali .

Dan, jika Sekiranya kamu melihat mereka, ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): “Ya Tuhan Kami, Kami telah melihat dan mendengar, Maka kembalikanlah Kami (ke dunia), Kami akan mengerjakan amal saleh, Sesungguhnya Kami adalah orang-orang yang yakin.” (As-Sajdah:12)


Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikanlah kami ke dunia) walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul. (Kepada mereka dikatakan): “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?“(Ibrahim:44)

Ia yang Maha Pemurah, Maha Penyayang

Selama nyawa belum sampai  kerongkongan,

masih ada jalan untuk kembali pada-NYA

Ah, kita tidak pernah tahu kapan panggilan menuju kamping akhirat itu datang

Jadi mengapa harus menunggu, mari bergerak

Menuju cahaya-NYA…

Menjadi manusia sebaik-baiknya

Sebagai Ayah/Ibu,

Sebagai Suami/Istri

Sebagai anak

Sebagai teman

Dan sebagai khalifah di bumi-NYA…

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline