Bakungan merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Kelurahan Bakungan termasuk ke dalam wilayah perkotaan Banyuwangi. Desa tersebut dilalui oleh Jalan Brawijaya yang merupakan jalur alternatif pada jalur Jember-Banyuwangi-Situbondo atau sebaliknya. Wilayah Kelurahan Bakungan terdiri atas pemukiman penduduk yang berada di kawasan Lingkungan Gaplek dan Krajan (sepanjang Jalan Barong), lahan pertanian yang berada di Lingkungan Watu Ulo dan di sisi utara kelurahan yang berbatasan dengan Kelurahan Mojopanggung.
Desa Bakungan merupakan salah satu destinasi wisata sebab ritual adat seblang yang kerap dilaksanakan setiap tahunnya. Ritual adat seblang biasanya dilaksanakan satu pekan setelah hari Raya Idul Adha setiap tahunnya. Upacara Seblang ini diawali dengan pengajian bersama, yang kemudian dilanjutkan dengan proses ider bumi, yakni parade warga berjalan berkeliling kampung dengan membawa obor tradisional dari bambu. Setelah dilakukan ider bumi, warga melakukan kegiatan makan bersama. Kemudian, warga bersama-sama menuju ke balai desa (balai desa ini hanya digunakan saat upacara Seblang) untuk menyaksikan tari Seblang yakni tarian yang dilakukan oleh seorang lanjut usia yang telah dipilih dan penari yang telah dipilih tersebut menari dengan mata terpejam karena dirasuki oleh roh penari zaman dahulu.
Mayoritas dari warga Kelurahan Bakungan adalah suku Osing (suku asli Banyuwangi). Berdasarkan data Kecamatan Glagah dalam Angka 2019, desa yang luas wilayahnya sebesar 5,08 % dari luas keseluruhan kecamatan ini, memiliki industri yang unggul di bidang makanan, minuman, dan tembakau dibandingkan dengan kelurahan lainnya di Kecamatan Glagah. Pekerjaan warga juga beragam, seperti karyawan industri, PNS, buruh, pertanian, perkebunan, peternakan, industri, perdagangan dan sektor jasa. Selain itu, beberapa warga menggeluti usaha di bidang kuliner seperti membuka restoran, warung makan, oleh-oleh khas Banyuwangi, penjual kaki lima, dan lain-lain.
Munculnya Pandemi Covid-19 membuat semua sektor mengalami penurunan secara drastis, Beberapa pemilik usaha mengalami penurunan omset yang sangat signifikan. Hal ini juga dirasakan oleh salah satu UMKM Catering yang berada di Bakungan. Pemilik mengaku, omsetnya menurun sebab penurunan pesanan makan siang sementara target marketnya adalah pegawai kantoran. Dengan adanya work from home, pegawai kantoran tidak lagi memesan jasa catering tersebut. Padahal menu yang ditawarkan oleh jasa catering tersebut beragam, mulai dari menu khas Jepang seperti bento, katsu, dan teriyaki, lalu masakan Jakarta seperti manisan, sayur asem, serta menu sehat lainnya seperti salad sayur, bandeng presto, steak tempe, dan lain-lain.
Kurang maksimalnya penjualan juga disebabkan karena beliau hanya menjual secara offline saja di siang hari, serta belum dipasarkan produk tersebut secara online. Oleh karena itu, penulis Maurin Rizkianita Arjana, mahasiswi dari Fakultas Teknik Universitas Jember yang saat ini tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi memilih salah satu UMKM catering di Bakungan sebagai mitra KKN untuk membantu permasalahan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan KKN Back to Village III yang diselenggarakan oleh Universitas Jember dimulai pada tanggal 11 Agustus sampai dengan 10 September 2021. Sebagai awalan, penulis terlebih dahulu melakukan observasi wilayah dan survei mitra yag akan menjadi sasaran pelaksanaan KKN Back to Village III. Selanjutnya, penulis dan mitra akan berdiskusi mengenai permasalahan yang beliau miliki serta mencoba berdiskusi terkait pemecahan masalah yang dialami oleh mitra. Gagasan pemecahan masalah tersebut kemudian dituangkan ke dalam bentuk proker yang harus dilaksanakan oleh penulis. Beberapa program kerja yang akan dilakukan diantaranya : (1) pembinaan dan pelatihan pendaftaran dan pemakaian aplikasi digital marketing yaitu Go-food dan pemasaran melalui platform media sosial untuk menjangkau konsumen (2) pembinaan dan pelatihan pembuatan logo usaha untuk stiker pada kemasan dan daftar menu yang menarik (3) Pelaku usaha mampu melakukan penjurnalan dan alokasi perputaran keuangan usaha. Selain itu, dikarenakan usaha catering memiliki limbah domestic yang cukup banyak, penulis juga berencana untuk melakkan edukasi terkait pembuatan Eco-Enzyme. Diharapkan dengan program kerja tersebut, UMKM catering dapat meningkatkan penghasilan yang didapat.
Terkait dengan program kerja yang akan penulis laksanakan selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III di Desa Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi dapat dicermati pada : (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village III (2) Road Map Pelaksanaan KKN Back to Village III.
(Maurin Rizkianita Arjana/KKN BTV-3 UNEJ/Kelompok 9/ L.DYAH PURWITA WARDANI SWW, S.S, MA)