Lihat ke Halaman Asli

Laksita Nisa

International Student

Pemikiran Muhammad Iqbal Terkait Politik dan Pemerintahan dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 28 Oktober 2019   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Iqbal merupakan seorang pejuang islam dengan penuh kesederhanaan. Beliau lahir di Saikot pada tahun 1876 M, ia menimba ilmu di sebuah madrasah yang kemudian dilanjutkannya di Scottish Mission School. Ia menggunakan keahliannya dalam berpuisi untuk menyatukan umat muslim, salah satu ekspresi penting dari sikap dan perubahan yang dibawa oleh Muhammad Iqbal adalah "Islamic Anthem". Tujuan seni yang dihasilkan Muhammad Iqbal yakni:

  • Hidup itu sendiri (Mandiri dan tidak terlalu menggantungkan diri kepada orang lain)
  • Pembinaan manusia
  • Kemajuan sosia

            Ia merupakan seorang penyair sekaligus seorang filsuf, puncak karirnya ada pada tahun 1930, diman ia mengajukan "Tujuan Nasional" yang ia cetuskan saat berlangsungnya siding tahunan di India. Tujuan Nasional dalam dunia islam yang dimaksud oleh Muhammad Iqbal adalah "Islam mempertahankan konsep dinamisme dan mengakui adanya gerak serta perubahan dalam hidup sosial manusia". Mengenai hal ini prinsip dasar yang diyakini oleh Muhammad Iqbal dalam setiap tindakannya mempertahankan eksistensi agama islam adalah JIHAD.

            Pemikirannya yang dalam membuahkan pandangan yang berbeda dalam politik, diantaranya:

  • Gigih menentang nasionalisme yang mengedepankan sentiment dan kesukuan/RAS
  • Baginya, pribadi seseorang akan berkembang dan tumbuh dewasa dengan lingkungan yang jauh dari sentiment nasionalisme.

Diatara karya-karya bersejarah dari Muhammad Iqbal yang masih dikagumi hingga saat ini, seperti:

  • Bang-i-Dara
  • Payau-i-Mashiq
  • Rumuz-i-Bekhudi



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline