Lihat ke Halaman Asli

Tradisi Piring Terbang yang Istimewa

Diperbarui: 18 Agustus 2024   19:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tinggal di kota batik selama beberapa waktu membawa pengalaman pergi ke  pernikahan di kota Solo, Karanganyar, Sragen dan Boyolali. Kondangan di sekitar Solo Raya ini cukuplah unik karena berbeda dari ditempat yang lain. Piring terbang namanya, sebuah tradisi penyajian hidangan dalam acara pernikahan.

Para tamu undangan begitu hadir menuliskan absensi di tempat buku tamu kemudian menukar souvenir. Kemudian masuk ke tempat acara dan duduk dikursi yang telah tersedia. Sambil duduk, mengikuti rangkaian acara pernikahan seperti sambutan selamat datang, pembacaan doa, terkadang juga ada penampilan tarian atau musik.

Selama acara akan ada Pramusaji atau Sinom yang akan membawakan minuman dan makanan kepada tamu-tamu yang duduk dari ujung depan sampai ke belakang. Pramusaji atau Sino mini mengantarkan hidangan secara bertahap dan berurutan.

Metode penyajian minuman dan makanan disingkat USDEK. Yaitu U yang merupakan Unjukan yang artinya minuman, yang biasanya disajikan teh hangat di meja-meja. Sambil minum teh hangat ada snack yang juga disajikan berisi kue manis, sosis solo dan camilan seperti kacang.

Selanjutnya adalah S yang merupakan Sop. Ada yang menyajikan sop matahari, sop rolade atau selat. D nya adalah Daharan atau makanan berat yang biasanya disajikan nasi berisi lauk pauk seperti sambel goreng, telur manis, tumis daging dan acar. Sebagai penutup adalah E yang berarti Es, sajian es ini bisa eskrim atau es buah yang segar.

K nya adalah khundur yang berarti pulang. Namun sebelum pulang para tamu akan naik ke atas panggung untuk bersalaman dan berfoto dengan pengantin dan keluarganya.

Tradisi Piring Terbang ini adalah budaya yang istimewa yang sampai hari ini masih ada baik acara di rumah maupun di gedung atau hotel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline