Aku yang penyakitan ini, sedang menunggu obat mujarab.
Ntah untuk menyembuhkan atau malah membuatku semakin terkapar;
hingga mati.
Mau kah kau memberiku obat mujarab?
Hanya dirimu yang mampu meraciknya.
Malaikat kah engkau?
Iblis kah engkau?
Aku tak mampu membedakannya.
Kasihani lah aku, kekasihku.
Jangan kau beri aku pengharapan sekaligus pengkhianatan.
Jangan kau beri aku cinta sekaligus duka.
Sudah cukup beban yang kutanggung,
jangan kau tambah lagi..lagi...dan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H