Lihat ke Halaman Asli

Syasya_mama

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Walang Goreng, Ikon Cemilan Extrim Khas Gunung Kidul

Diperbarui: 29 Agustus 2021   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walang Goreng. Dokpri

Tahukah anda apa itu walang? Yup walang diadopsi dari bahasa jawa yang artinya sama dengan Belalang. Nah di kabupaten Gunung Kidul ternyata belalang ini di goreng untuk dijadikan cemilan ataupun lauk makan loh.

Tapi jangan salah ya belalang bukan sembarang belalang lho? karena belalang yang digoreng adalah  belalang kayu. Belalang ini merupakan serangga herbivora yang termasuk dalam ordo orthoptera dengan famili acrididae. 

Serangga ini sebenarnya merupakan hama daun karena ia termasuk pemakan tumbuhan dan sering kali merusak tanaman.

Namun di kabupaten Gunung Kidul hama tersebut oleh masyarakat sekitar malah dijadikan sumber makanan berupa protein.

Pedagang walang goreng. Dokpri

Bukan itu  saja loh!  hewan yang memiliki dua antene pada bagian kepalanya dan jauh lebih pendek dari tubuhnya serta berwarna coklat kekuningan tersebut setelah digoreng malah dijadikan ikon oleh oleh khas Gunung Kidul yang bagi saya oleh oleh tersebut begitu ekstrim.

Kenapa saya bilang ekstrim? Karena melihatnya saja sudah geli apalagi memakan dan mengunyahnya didalam mulut dan menelanya. Wiiiiiih sesuatu yang sungguh tidak bisa saya bayangkan sebelumnya. Yup begitu horor bayangan saya.

Walang goreng. Dokpri

Sebenarnya saya pernah melihat makanan jenis serangga  yang lebih  ekstrim sih seperti sate kelabang atau lipan dari China. 

Jangkrik goreng  de chien namanya yang beraal dari vietnam. Atau kepompong ulat sutra yang direbus atau dikukus namanya beondegi cemilan khas negri Korea. Bahkan laba laba goreng yang disebut A Ping dari Kamboja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline