Satu setengah tahun lebih tak terasa waktu yang cukup panjang menunggu ketidak pastian kapan berakhirnya pandemi ini. Pergi keluar rumah sudah tak bebas lagi seperti dulu....banyak aturan dan proteks diri untuk menjaga agar tak tertular wabah ini.
Yuppp bukan hanya di Indonesia di Koreapun demikian walaupun penangananya lebih teratur dan terarah di negri gingseng menurut saya.
Bosan kata yang tepat untuk mengambarkan situasi saat ini yang harus dirumah saja sekian lama. Mungkin bukan hanya saya anda dan yang lainya merasakan hal yang sama.
Siapa sih yang bisa tahan satu tahun lebih berada dirumah saja tanpa refresing mengunjungi suatu tempat? Bagi yang emang terbiasa traveling sungguh sesuatu yang sulit? Otak dan pikiran juga perlu refresing.
Begitu juga kami! Kebetulan saat ini sedang berada di kabupaten Gunung Kidul karena pekerjaan paksu. Merasakan suasana alam yang begitu asri kami mencoba keluar rumah kali ini ingin melihatnya lebih dekat.
Konon menurut orang sekitar didekat tempat tinggal kami sebenarnya beberapa tahun terakhir banyak desa di gunung kidul berlomba lomba memperkenalkan tempat wisata desanya. Sayangnya karena pandemi sektor wisata dan kuliner menjadi matisuri. Begitulah ucapan mereka....
Tergoda oleh ucapan mereka kami coba tak menyiayiakannya apalagi minggu waktunya libur. Kamipun mencoba pergi dan mengunjunginya. Tempat yang mau dikunjui juga tak mau jauh jauh dari tempat tinggal mengingat masih diberlakukannya PPKM. Bisa saja tempat yang akan kami kunjungi masih ditutup untuk umum
Berkendaraan 30 menit dari pusat kota Gunung Kidul kami berencana ke pantai Wediombo. Sebelumnya baca berita ratusan mobil dari luar kota dihalau putar balik. Benar saja ternyata kami diminta putar balik hehe walaupun rumah kami dekat. Dibilang kecewa ya enggak juga. Mengingat kami memakluminya masih PPKM.
Mungkin pemerintah daerah belum sanggup menangani pandemi ini jika tempat tempat wisata dibuka untuk umum. Ambil hikmah baiknya saja.....
Kamipun putar balik namun ditengah jalan kami menemukan tempat lain yaitu wisata gunung batur. Tak ada orang lain selain kami dan tak ada penjaga juga hehehe. Apakah ini yang disebut hikmah baiknya? Alhamdulillah