Lihat ke Halaman Asli

Syasya_mama

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Tali Pusar Bayi di Korea untuk Tanda Tangan, Bagaimana Bisa?

Diperbarui: 16 November 2019   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tali pusar dalam Dojang (sumber gbr.naver.com)

Gimana ceritanya tali pusar kok buat tanda tangan? Bingung kan ya? Yap saya yang tahu aja heran, sebegitu berartinya tali pusar bayi hingga dibuat untuk tanda tangan.

Kalau orang Jawa sih, saat tali pusar puput atau putus biasanya ada selametan. Yaitu bikin bancaan nasi +kluban+goreng tempe dan telur rebus. Bancaan tersebut dibagi bagi kepara tetangga sambil berkata "ini bancaan puputan si...... " 

Dan biasanya orangtua zaman dulu menyimpan tali pusar anaknya. Orangtuaku sendiri menyimpan tali pusar ketujuh anaknya. Dulu zaman sekolah saya pernah diperlihatkan tali pusar tersebut oleh almarhum ibunda tercinta.

Tali pusar tersebut dibungkus satu persatu dan diberi nama masing masing. Saat itu saya tidak bertanya tujuannya apa. Tapi menurut orangtua zaman dulu katanya sih tali pusar tersebut digunakan untuk obat bagi si empunya. Jadi, jika ada yang sakit, maka tali pusar tersebut direndam dengan air panas beberapa saat, baru diminumkan. Dengan begitu biasanya segera sembuh dari sakitnya. 

Saya sendiri tidak pernah lihat almarhum ibu merendamkan tali pusar kami sih ketika kami sakit. 

Setelah 54 tahun ibunda tercinta menyimpan tali pusar ke tujuh anaknya. Kemarin tali pusat tersebut kami putuskan untuk dikubur, mengingat kami tidak ada yang berniat menyimpanya.

Kembali ke masalah tali pusar yang dijadiin tanda tangan oleh orang Korea. Jadi sebenarnya, zaman dulu, orang Korea yang datang dari kalangan biasa akan membakar atau mengubur tali pusar di gunung dengan menggunakan onggi (tembikar). 

Beda hal, jikalau kalau tali pusar berasal dari keturunan raja. Biasanya setelah bayi lahir, maka tali pusar beserta ari-ari akan disimpan selama 4 hari di dalam istana. Selama menunggu waktu tersebut, maka dicarilah lokasi atau tanah untuk mengubur tali pusar dan ari-ari tersebut.

Orang yang mencari tanah untuk mengubur ari-ari tersebut adalah Pungsujiri. Pungsujiri sendiri bisa disebut ahli Fengsui kalau di Korea.

Alasan mengunakan jasa pungsujiri adalah agar anak raja tersebut memiliki hoki yang bagus dan memiliki usia yang panjang. Setelah mendapatkan lokasinya, maka dibuatlah taesildogam, yaitu kuburan kecil untuk menempatkan tali pusar dan ari-ari tersebut.

Setelah lewat 4 hari, maka tali pusar dana ri-ari yang diletakkan di dalam istana akan dicuci sebanyak 100 kali lebih oleh gungnyeo (abdi dalam istana).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline