Lihat ke Halaman Asli

Syasya_mama

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Sadis Perawat Lempar Bayi di Korea, Pelajaran untuk Tenaga Medis

Diperbarui: 12 November 2019   00:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gbr. dari TV. KBS

Masyaallah sadisnya itulah kata  yang terucap saat melihat tayangan berita nasional di TV Korea baru baru ini. Bukan saya saja yang marah tetapi banyak warga Korea khususnya ibu ibu merasa terpanggil jiwanya. Saat bertemu tetangga yang dibicarakanpun seputar berita bayi mungil yang belum sadar hingga kini. 

Bagaimana tidak bayi yang belum bisa apa apa? Baru berusia beberapa hari  harus mengalami penyiksaan di rumah sakit tempat ia dilahirkan tanpa sepengetahuan orangtuanya. Yang lebih bikin miris lagi yang melakukan adalah perawat (bahasa Koreanya janhosa) secara ia adalah orang yang dibayar dan dipercaya untuk merawat bayi yang baru lahir dirumah sakit khusus melahirkan.

Saya yang melihat tayangan video rekaman cctv di TV yang sudah menyebar saja gak kuat karena ngeri dan tak berani melihat penyiksaan tersebut. Apalagi orangtuanya? pastilah geram.  Sungguh kejam dan sadis........ dekat tuh perawat sudah tak uyel uyel rambutnya tak jambakin sampai botak. (upssst hilaf)  Beraninya sama anak baru lahir dasar cemen 

Berita ini benar benar sangat menghobohkan warga Korea karena tak menyangka hal ini bisa terjadi di negri yang sangat mengharapkan kelahiran bayi. Karena di negri ini angka kelahiran paling minim didunia. Dan melalui tulisan ini saya mohon tidak semua medis di Korea seperti ini lho ya?jangan disama ratakan.

Kehebohan ini bermula ketika seorang bayi baru lahir disiksa oleh perawat hingga tengkoraknya retak dan mengalami pendarahan otak.  Hingga 20 hari  sampai tulisan ini saya buat bayi mungil tersebut masih belum sadarkan diri.

Saya tidak bisa menyebutkan nama bayi dan identitas pelaku karena peraturan di negri  Korea ini,  kecuali pejabat yang berwenang jadi harap maklum. 

Kejadian bermula ketika bayi yang baru dilahirkan tanggal 15 Oktober di  rumah sakit khusus melahirkan yang biasa disebut Sanbu Ingwa (kebidanan dan kandungan) kota Busan. mendapati bayinya pada tanggal 20 Oktober sekita jam 6.40 sore waktu Korea bayinya tidak bernafas. Padahal dihari yang sama siang harinya mereka telah memeriksa bayi mereka dalam keadaan baik baik saja. Namun selang beberapa jam mereka mendapa kabar bayi mereka tidak dapat bernafas.

Bayi tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit yang lebih besar untuk memperoleh perawatan lebih lanjut. Rumah sakit yang dirujuk adalah Rumah Sakit Universitas (daehagbyeong Won) yang terdapat di busan. 

Dari rumah sakit tersebut diketahui bahwa bayi mengalami retak pada tengkoraknya yang mengakibatkan terjadi pendarahan otak.  Dan bayi tidak bisa bernafas. Karena terjadi kejanggalan maka polisipun dilibatkan dalam hal ini.

bayi masih belum sadar, sumber gbr.KBS

Polisi dan orangtua bayi langsung meminta keterangan pihak rumah tempat si bayi dirawat sehabis dilahirkan. Dari pihak rumah sakit mereka memberi alasan "mungkin karena saat dibawa terkena benturan keranjang (baguni) bayi"

Pihak orangtua dan polisi tidak percaya begitu saja.  Mereka curiga bayi tersebut pasti terjatuh,  karena keranjang bayi dirancang sedemikian rupa agar bayi aman didalamnyat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline