Lihat ke Halaman Asli

Syasya_mama

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ngintip Korea Tahun 1960-1970-an

Diperbarui: 7 Maret 2016   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="beginilo suasana korea tempo dulu, dokpri"][/caption]Pernah nonton film atau drama Korea yang ber-setting tahun 1960 - 1970-an? Kalau Anda penikmat drama-drama Korea pastilah pernah melihatnya. Rata-rata film atau drama yang bersetting tahun segitu memiliki cerita yang romatis kisah percintaan jaman dulu. Dan biasanya bikin berderai air mata, apalagi kalau kisah kasih di masa kecil baru ketemu lagi setelah dewasa hemmm bikin yang nonton gemes. Ternyata di Korea ada satu tempat yang ber-setting tahun 1960 - 1970-an, asli ini nyata bukan di-setting untuk pembuatan film atau drama. Ini adalah tempat edukasi bagi masyarakat Korea untuk memperkenalkan pada para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara bahwa "iniloh kehidupan Korea di era 1960 - 1970-an".

[caption caption="masuk ke museum ini gratis, dokpri"]

[/caption]Tempat tersebut berada di sisi sebelah selatan dari istana Gyeongbokgun atau tepatnya di halaman The Nasional Folk Museum of Korea. Menuju tempat ini mudah sekali karena ini termasuk pusat kota Seoul semua line subway bisa, tapi yang lebih dekat naik subway line 3 (tiga) turun di Anguk stasiun keluar melalui pintu 1 (satu).  Seperti saran saya terdahulu, pokoknya kalau mau jalan-jalan di Korea sebaiknya menggunakan alat transportasi kereta cepat bawah tanah karena ini adalah alat transportasi yang murah meriah, aman, dan nyaman untuk para wisatawan.

Sebenarnya kawasan museum ada banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi, tapi bagi Anda yang ingin tahu lebih jauh tentang kehidupan sehari-hari orang Korea, tak ada salahnya ini jadi rujukan Anda saat berkunjung ke Korea. Sekalian bisa merasakan seperti apa sih suasana di era tahun 1960 -1970-an di Korea. 

Masuk ke tempat ini tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Jadi, kapan-kapan aja bisa kalau mau, cuma nih lokasi ini buka mulai pukul 9 pagi sampai pukul 6 sore. Hanya saja untuk bulan Mei sampai Agustus tutup pukul 7 malam dan saat di musim dingin November sampai Februari tutup sampai pukul 5 sore. Menuju tempat ini kita akan disuguhi pantung-patung khas Korea. Patung yang terbuat dari batu di sisi sebelah kiri dan di sisi sebelah kanan patung yang terbuat dari kayu.

[caption caption="mulai dari gundukan kuburan, patung, gilingan padi dan gapura dokpri"]

[/caption]Jaman dulu patung ini dibuat untuk dipasang di pintu perbatasan suatu daerah. Tapi ada juga patung yang dipasang sebagai penjaga kuburan. Untuk kuburan biasanya kalau di Korea gundukan tanahnya tinggi banget, mirip bukit kecil. Ada juga gapura pintu masuk ke suatu desa. Setelah melewati patung-patung dan bangunan gapura kita akan disugguhi alat giling padi khas Korea. Unik banget alat giling padi yang terbuat dari kayu dan batu ini. Cara kerjanya juga benar-benar tradisional banget.

Melewati patung-patung kita akan disuguhi bangunan-bangunan Korea tempo dulu, mulai dari rumah dan pertokoan di desa serta di kota semua ber-setting tahun 1960 - 1970-an. Bahkan di dalam bangunan masih lengkap isinya mulai dari piring sampai panci masih bisa kita temui. Ada juga sebuah pabrik percetakan yang masih berdiri lengkap beserta alat-alat percetakannya. Ada juga mobil tua terparkir di garasi sebuah rumah tempo dulu. Dan tempat persewaan bacaan, hemm ternyata jaman dulu anak-anak di Korea suka baca lo! Tuh buktinya tempat penyewaan buku juga ada. Di dalam bangunan ini masih tersusun rapi buku-buku bacaan tempo dulu, kebanyakan sih buku bacaan komik. Cerita bergambar, lihat tempat ini jadi ingat masa kecil suami yang hobinya baca. Iya rela gak jajan asalkan bisa ke tempat penyewaan buku. Sampai tahun 1980-an persewaan buku masih diminati anak-anak Korea.

[caption caption="tempat sewa buku tempo dulu di korea. dokpri"]

[/caption]Berada di tempat ini serasa berada di Korea tempo dulu hehe padahal tahun segitu saya belum lahir. Ada juga sebuah salon, toko jahit baju, serta studio foto. Untuk studio foto kita juga bisa mencoba berfoto studio tersebut dengan memakai pakaian tempo dulu. Ada juga sebuah warung makan lengkap dengan makanannya, tapi jangan salah khusus makanan yang ada di piring dan di mangkuk itu cuma imitasi doang alias makanan palsu. Tapi walaupun palsu, kalau lihat ngiler juga ya hehe atau karena emang lapar kali ya. 

[caption caption="warung makan tempo dolo di Korea dokpri"]

[/caption]Kafe tempo dulu juga bisa kita nikmati. Khusus tempat yang ini kita boleh masuk sekedar duduk-duduk dipersilakan asal jangan merusak barang-barang yang ada di kafe ini ya? Mulai dari sofa,  meja, sampai tempat musik  dan pernak-pernik kafe bisa kita lihat. Masuk ke tempat ini kita jadi tahu kalau satu cangkir kopi bisa dibeli mulai harga 150 won sampai 300 won. Hemmm murah banget ya? Kalau sekarang di Korea bisa sampai 8000 Won secangkir kopi ^_^. Di depan sebuah kafe ada juga telepon umum serta sepeda antik terparkir cantik di depan kafe. 

[caption caption="Kafe tempo dolo di Korea, dokpri"]

[/caption]Ada yang lebih menarik lagi, yaitu salon tempo dulu juga masih ada. Bahkan suasana dalam kelas bisa kita lihat. Mulai dari meja panjang, kursi sampai papan tulis serta tas muridnya ada lo! Ada juga tempat makan dari kaleng yang terbuat dari kuningan atau biasa orang Korea bilang "tosirak". Bahkan ternyata tahun segitu sekolahan di Korea sudah tersedia piano. Wahhh walaupun tempo dulu tetep aja sudah maju ya? 

Di tempat ini juga ada kereta tempo dulu, kalau mau naik boleh juga cuma nih kereta sudah gak bisa jalan lagi. Ada juga sebuah salon yang masih mengunakan alat-alat cukur yang ala kadarnya. Tempat cuci rambut juga pakai air yang digayung belum pakai keran air.

[caption caption="cukur rambut tempo dolo di Korea dokpri"]

[/caption]Berada di lokasi halaman The Nasional Folk Museum of Korea ini jika kita beruntung maka akan bisa melihat atraksi berupa tarian serta pagelaran musik tradisional Korea. Biasanya pagelaran seni budaya diadakan di hari-hari libur seperti hari raya seollal serta Cuseok. Datang ke tempat ini gak rugi deh selain gratis bisa juga lihat kehidupan dan suasana Korea tempo dulu. Di tempat ini juga banyak iklan dan poster tempo dulu yang masih tertempel rapi di dinding-dinding bangunan. Kebanyakan poster film tempo dulu. 
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline