Liburan rasanya hampa tanpa bepergian. Tujuannya adalah agar kita bisa chill and heal dengan asyik. Kali ini saya akan bercerita tentang keseruan kami mengunjungi kebun teh Sidamanik. Kebun ini terletak di Jl. Pematang Purba - Parapat, Ambarisan, Kec. Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara 21171. Sebenarnya kebun teh ini bernama kebun teh Bah Butong, namun karena terletak di Sidamanik maka masyarakat sering menyebutnya dengan kebun teh Sidamanik. Luas kebun milik PTPN IV ini adalah 8.373 hektare dan menjadi kebun terbesar kedua di Indonesia. Hasil kebunnya sudah diekspor ke berbagai manca negara. Seperti ke Malaysia, Singapore, Eropa Tengah dan Eropa Timur.
Awalnya kebun ini bukanlah tempat wisata, tapi karena indahnya pesona alam dan pemandangannya membuat orang tertarik untuk berkunjung. Sekedar untuk berfoto-foto, berjalan dan berlari kesana kemari menikmati indahnya pohon teh yang tersusun rapi. Udara yang sejuk pun menambah kebahagiaan bagi para wisatawan.
Kami berkunjung ke tempat ini pada saat anak-anak libur sekolah. Kami berangkat adik beradik beserta anggota keluarga kami masing-masing. Dengan menggunakan 3 mobil kami berangkat beriringan. Mobil pertama ditumpangi oleh abang ipar, mobil kedua adalah keluarga kami dan mobil ketiga adalah keluarga adik ipar. Tak lupa kami membawa bekal serta perlengkapan untuk di jalan dan untuk dibawa ke kebun. Kami membawa makanan, minuman, snack, meja lipat, kompor gas portable dan tikar. Tema yang kami pakai juga tak asing lagi yakni "Bangga Berwisata di Indonesia", karena kami pecinta wisata Indonesia.
Sesampainya di sana kami membayar tiket masuk permobil Rp. 10.000,-.Kemudian kami masuk dan memarkirkan mobil di pinggir jalan kebun teh.Lalu kami mengeluarkan peralatan yang dibawa satu persatu. Tikar dibentangkan di sebelah mobil dekat area perkebunan. Makanan yang dibawa ada yang sudah dimasak dan ada juga yang belum dimasak. Kami sengaja membawa kompor agar dapat memasak makanan seperti nuget, sosis dan sayur.
Ketika kami ingin memasak sayur accident pun terjadi. Kompor yang kami nyalakan terhembus angin kencang, sehingga apinya menyambar yang hampir mengenai kami. Langsung cepat-cepat dimatikan oleh kakak iparku. Dan akhirnya kami tidak jadi memasak makanan yang belum dimasak tadi. Untungnya bekal yang sudah dimasak banyak dibawa seperti nasi, dendeng, telur dan ikan teri sambal, rendang daging serta kerupuk. Dan kamipun menyantap makanan yang ada saja. Kasian anak-anak penyuka nuget dan sosis, terlihat kecewa dari raut wajah mereka. Tapi tak mengapa karena masih banyak snack yang tersisa sebagai perlipur lara.
Sehabis makan kami pun mulai naik ke atas, ke kebun teh. Menikmati pemandangan dan sejuknya udara. Tak lupa kami berfoto sebagai kenang-kenangan tak terlupakan. Memang indah alam Indonesia ciptaan Tuhan ini. Rasa takjub bercampur haru tak terkatakan menggelayut di hati. Kenangan indah ini akan selalu kuingat dan dikenang karena bersama kompasiana tulisan dan foto yang kuunggah akan tetap tersimpan dan bisa dilihat selama yang kumau.
Akhirnya liburan kami berwisata ke kebun teh Sidamanik ini membuat chilling healing lebih berkesan. Bukan hanya hal-hal indah yang membuat berkesan namun accident yang terjadi pun dapat membuat kenangan lebih berkesan. Bagi yang belum pernah ke kebun teh Sidamanik sangat direcomended. Kamu dapat melepas penat yang tersimpan sehingga jadi fresh kembali. Tak ada ruginya mengeluarkan biaya sedikit demi kesenangan dan kelapangan yang indah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H