Lihat ke Halaman Asli

Green Campus UIN Walisongo

Diperbarui: 9 Juli 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shelter Sampah/ Kompasiana

UIN Walisongo Semarang kerap kali dikenal sebagai Walisongo Eco Green Campus. Lalu apa itu Walisongo Eco Green Campus? Walisongo Eco Green Campus merupakan kampus berkomitmen tinggi dalam membangun budaya peningkatan efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan peningkatan kualitas lingkungan dengan mendidik untuk menciptakan hidup sehat dan lingkungan belajar yang kondusif secara bekelanjutan.

Kampus ini telah diakui sebagai kampus hijau sejak Keputusan Rektor Nomor 91 Tahun 2019 Tentang Pedoman Pengelolaan Kampus Ramah Lingkungan UIN Walisongo yang ditandatangani pada tanggal 2 September 2019.

Julukan UIN Walisongo sebagai kampus hijau selaras dengan warna almamater mahasiswa atau gedung dan ornamen lainnya yang berwarna hijau. Namun, slogan ini bukan hanya sekedar sebutan saja. UIN Walisongo juga turut mengkampanyekan slogan ini dan membangun beberapa fasilitas yang mendukung terwujudnya ramah lingkunga. Hal ini tampak dari, giat UIN Walisongo dalam membrandingkan melalui media social secara massif. Salah satunya melalui kanal Youtube UIN Walisongo. Selain itu, Mahasiswanya pun diajak untuk turut serta melalui Duta Lingkungan UIN Walisongo dan Kelompok Studi Lingkungan.

Komitmen UIN Walisongo sebagai kampus hijau dibuktikan dengan diadakannya penataan, pembangunan dan pelestarian lingkungan. Dalam penataan dan infrastruktur, UIN Walisongo telah merancang dan membangun infrastruktur yang ramah lingkungan, termasuk penggunaan energi hemat, sistem pengumpulan sampah yang efisien, dan fasilitas transportasi yang ramah lingkungan. Salah satu infrastruktur ini adalah adanya shelter botol yang berada di area Kampus 3 FST UIN Warisongo Semarang. Tujuan dari pengadaan shelter botol ini adalah untuk mengajak mahasiswa ataupun dosen membuang limbah botol plastik di tempat penampungan tersebut untuk selanjutnya bisa didaur ulang botol plastik.

Dalam menjaga energi dan mengatasi perubahan iklim, kampus ini telah mengadopsi berbagai praktik yang mengurangi dampak perubahan iklim, seperti penggunaan energi terbarukan dan sistem pendingin yang efisien. Selain itu untuk mengatasi permasalahn pada aspek transportasi, UIN Walisongo menyediakan berbagai opsi transportasi ramah lingkungan, seperti mobil golf, sepeda, dan sepeda listrik, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kualitas udara di kampus.

UIN Walisongo terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan melalui kampanye dan program-program yang berfokus pada konservasi dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan berbagai inisiatif ini, UIN Walisongo berusaha menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran para civitas akademika tentang pentingnya konservasi lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline