Makanan ringan seperti gorengan telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia, terutama mahasiswa yang membutuhkan makanan cepat saji dengan harga terjangkau.
Usaha gorengan merupakan jenis bisnis makanan yang berfokus pada penjualan berbagai jenis makanan camilan yang digoreng, seperti lumpia, ote-ote, tahu isi tempe goreng, pisang goreng dan lain sebagainya. Makanan jenis ini banyak diminati oleh para pelajar atau mahasiswa sehingga menjual gorengan tak luput menjadi bisnis yang sering dijumpai di sekitar sekolah atau kampus. Lokasi sekitar kampus merupakan area strategis untuk memulai usaha ini karena mobilitas mahasiswa yang tinggi dan kecenderungan mereka untuk mencari makanan murah dan praktis.
Alasan gorengan ini diminati para pelajar atau mahasiswa karena memiliki harga yang relatif murah, sehingga sesuai dengan anggaran mahasiswa dan pelajar yang sering terbatas. Selain itu, Gorengan bisa dimakan kapan saja, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari, sehingga cocok dengan jadwal pelajar atau mahasiswa yang fleksibel.
Potensi Pasar
Mahasiswa adalah konsumen utama usaha gorengan. Alasan utama adalah harga yang murah dan kemudahan akses.
Modal dan Keuntungan
Modal awal usaha gorengan relatif kecil, berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta, tergantung pada skala usaha. Keuntungan bersih per hari bisa mencapai Rp200.000 hingga Rp500.000, tergantung pada volume penjualan.
Strategi Pemasaran
a. Lokasi strategis dekat kampus.
b. Promosi melalui media sosial.
c. Penyediaan variasi produk seperti tempe, tahu, pisang, dan risoles.