Lihat ke Halaman Asli

Laily Khofifah Rohmawati

Wadahku Berekspresi adalah Art

Menganalisis Distribusi Pendapatan dan Kekayaan dalam Islam

Diperbarui: 24 Mei 2019   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

BAB I 

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Berbagai upaya telah dilakukan semua orang untuk mendapatkan keuntungan dalam usaha yang di kerjakannya, apapun usahanya pastinya semua orang ingin mendapatkan keuntungan. Dan yang menjadi pertanyan kami dimana larinya keuntungan yang telah diperoleh dari seseorang yang mempunyai usaha. 

Apakah untuk tambahan modal usaha, untuk simpanan, untuk membayar hutang ataukah untuk biaya ekonomi sehari-sehari. di dalam agama Islam telah di ajarkan bagaiamana kita mengolah harta. maka dari sini kami mempunya insting bahwa keuntungan dari usahawan agar di distribusikan sesuai dengan ajaran Islam tidak hanya untuk kepentingan dunia saja namun di distribusikan untuk kepentingan akhirat juga.

Banyak orang usahawan yang mengabaikan hal itu, mereka hanya terfokus pada pendistribusian kekayaanya untuk kesenangan dunia saja dalam artian bagaimana cara kekayaan yang telah mereka dapatkan dari jerih payah nya bisa tambah menghasilkan kekayaan lagi. padahal di dalam agama Islam kita di tuntut untuk zakat, sedekah dan lainya.  

Sehingga pendistribusian kekayaan tersebut tidak terpaku pada penghasilan yang berlipat. apalagi dimasa sekarang dimana semua orang lebih mengutamakan kekayaan nya maupun pendapatnya hanya ditumpuk untuk dirinya sendiri sehingga mengabaikan adanya distribusi kekayaan. 

Sudah jelas dalam pendistribusian kekayaan baik negara maupun rumah tangga memiiki nilai yang positif yakni keadilan,  pemerataan, persaudaraan, kasih sayang dan juga jaminan sosial.

Permasalahan dalam penelitian ini meliputi: bagaimana konsep distribusi perspektif Pak Tris dan Bu Titin, bagaimana keadaan pendistribusian yang terjadi saat ini, bagaimana relevansi konsep Pak Tris dan Bu Titin dengan ekonomi kontemporer. Permasalahan tersebut muncul karena pertama, sistem ekonomi Islam bertujuan menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan maqasid alsyariah, serta menjunjung tinggi nilai keadilan, sehingga pada tataran distribusi yang menjadi landasan penting ialah "agar kekayaan tidak terkumpul hanya pada satu kelompok di antara kamu". Firman Allah SWT dalam al-Quran surat al Hasyr' ayat 7 :

Yang Artinya: "Apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orangorang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya" (QS al Hasyr' ayat 7).13 Berdasarkan ayat di atas, ekonomi Islam tidak membenarkan penumpukan kekayaan hanya pada orang-orang tertentu atau kelompok tertentu. Bahkan menggariskan prinsip keadilan dan persaudaraan (kasih sayang) pada konsep distribusinya. Pengelolaan kekayaan tidak dibenarkan hanya berpihak pada golongan atau sekelompok orang tertentu tetapi juga harus tersebar ke 13 Departemen Agama RI., h. 546 seluruh masyarakat. Sebaliknya Islam pun tidak memaksa semua individu diletakkan pada tingkat ekonomi yang sama. 14 Masalahnya adalah, bagaimanakah mewujudkan distribusi pendapatan perspektif Islam, Apakah distribusi pendapatan perspektif Pak Tris dan Bu Titin sudah diwujudkan di Indonesia, dan bagaimana kenyataan pelaksanaannya saat ini di Indonesia. Berpijak pada pentingnya masalah di atas, maka penulis hendak mengangkat tema ini dengan judul: Konsep Distribusi Pendapatan Dalam Sistem Ekonomi Islam Menurut Pak Tris dan Bu Titin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline