Lihat ke Halaman Asli

Nyiur Pantaimu

Diperbarui: 20 Maret 2022   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

1#

Melambai nyiur pantaimu
Di pantai-mu,
Angin syahdu sempat menyapaku
Namun, panas teriknya bukan kepalang berisik menerpa kulitku

Meski begitu
Aku bertahan di pantaimu
Berharap beriak ombakmu, menggulung jiwa merinduku dengan syahdu yang tiada pernah berlalu

Menatap nyiur pantaimu
Di pantai-mu,
Tahukah kau, aku berteriak padamu
Jangan hanya diam membisu
Hingga aku merasa tersalah dan merangkum syahdu menjadi masa yang siap berlalu

2#

Ada bahagia menyeruak dirasamu
Ada pelita tersembunyi pada seyummu
Namun,
Bukankah, aku terlalu tahu
Bahwa pandangmu telah menipumu
Yang ada dianganmu, itu bukanlah aku
Maka dari itu
Berlalulah dari hadapku
Dan,
Aku.........,
Seorang pemberontak yang lemah hati. Ahh...biarlah saja begitu.

Bukan, bukan aku untukmu
Bukan, bukan kamu duniaku

Bangil, 12-03-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline