Lihat ke Halaman Asli

Laili Qotrunnada

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Islam di Indonesia: Pengaruh Media Sosial terhadap Pemahaman Agama pada Generasi Z

Diperbarui: 20 September 2024   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era digital yang berkembang pesat, kehidupan sehari-hari sekarang bergantung pada media sosial. Segala aspek kehidupan, termasuk pendidikan, dimudahkan oleh media digital. Salah satu sumber informasi utama masyarakat saat ini adalah media sosial. Meskipun demikian, media sosial memiliki banyak risiko, salah satunya adalah kerentanan terhadap penyebaran informasi palsu.

Sering disebut sebagai generasi internet atau Igenerasi, Generasi Z juga dikenal sebagai Generasi Net, adalah sekelompok individu yang lahir antara tahun 1995 dan 2010. Generasi yang selalu terhubung dengan teknologi dan media sosial memiliki akses mudah ke platform digital dan media sosial, artinya mereka akan terpapar berbagai informasi.

Nilai pendidikan berkualitas tinggi kini semakin diakui secara luas. Pendidikan Islam harus cukup fleksibel untuk berubah seiring waktu dan memenuhi tuntutan baru. Pendidikan Islam sudah memposisikan sebagai pendidikan yang fleksibel, responsif, sejalan dengan tren masa kini, seimbang, fokus pada masa depan, fokus pada standar kualitas yang lebih tinggi, berkeadilan, demokratis, dinamis, dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan praktik, pengalaman, dan kegiatan bimbingan pengajaran, pendidikan Islam bertujuan untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, pemahaman, penghayatan, keyakinan, ketakwaan, dan akhlak mulia yang diperlukan untuk mengikuti ajaran Islam sebagaimana terdapat pada sumber utamanya adalah Al-Qur'an dan Hadits.

Platform digital dan penggunaan media sosial berdampak besar pada semua aspek kehidupan. Salah di antaranya adalah cara pandang masyarakat terhadap Islam sangat dipengaruhi oleh penggunaan media sosial dan platform digital sebagai sumber informasi keagamaan. Generasi muda yang dikenal dengan Gen Z perlu dididik tentang agama. Karena Gen Z selalu sadar akan kemajuan teknologi, mereka sangat rentan terhadap pengaruh radikalisme dan terorisme di dunia saat ini. Akibatnya, saat ini banyak bermunculan materi-materi yang menjelaskan moderasi beragama. Cukup mudah menggunakan berbagai platform media sosial, seperti YouTube, Tiktok, Instagram, Twitter, dan lainnya, dalam kegiatan pembelajaran agar berhasil mengkomunikasikan prinsip-prinsip Islam.

Paparan konten keagamaan di media sosial memengaruhi pola perilaku keagamaan Generasi Z dengan membuat ajaran Islam lebih mudah dipahami, mengangkat nilai-nilai seperti tauhid, ibadah, dan moralitas pribadi, serta mendorong wacana dan diskusi teologis tentang berbagai agama dan praktiknya. Situs media sosial memiliki dampak signifikan terhadap perilaku Gen Z dalam kaitannya dengan agama. 

Media sosial berfungsi sebagai alat yang sangat baik untuk memperluas pemahaman tentang agama dan mengintegrasikan bagaimana menerapkan prinsip agama dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana dibuktikan oleh mayoritas Gen Z yang melihat perubahan dalam perilaku keagamaan mereka setelah terlibat dengan konten keagamaan di platform tersebut. Pembelajaran agama dapat didorong pada Generasi Z jika materi pendidikan agama disajikan dengan cara yang menarik, menarik, dan mudah didapat.

Namun, untuk menjamin keamanan, penggunaan media sosial perlu didukung oleh bantuan dan arahan dari orang tua dan pendidikan. Selain mempelajari kebenaran tentang agama, Generasi Z dilindungi dari ujaran kebencian dan informasi yang menipu. Di era informasi, pendidikan agama terbukti menghasilkan perubahan yaitu meningkatkan pemahaman serta perilaku keagamaan Gen Z.

Perubahan yang dapat diukur antara lain kemudahan mendapatkan konten keagamaan, meningkatnya rasa ingin tahu dan semangat Gen Z terhadap kajian agama, penerimaan mereka terhadap interpretasi alternatif ajaran agama, dan banyak faktor lainnya. Hal ini mencakup menghubungkan sudut pandang keagamaan dengan pola pikir yang toleran namun kritis.

Secara keseluruhan, sangat penting bagi Generasi Z untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang media agar mereka dapat membuat perbedaan antara informasi keagamaan yang benar dan sesuai dengan yang salah atau menyesatkan. Sangat penting untuk memahami cara menemukan bias dalam konten digital dan memvalidasi sumber informasi. Pendidikan agama Generasi Z dapat lebih berhasil di era internet dengan orang tua, pendidik, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, pembuat konten, dan pemangku kepentingan lainnya yang berpartisipasi secara aktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline