Lihat ke Halaman Asli

Ayat Tembakau dan Bisnis Rokok

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Kebiasaan merokok adalah satu aktivitas yang sangat pribadi meskipun ada kalanya dilakukan secara "bersama-sama" sambil menikmati kopi, teh panas atau pun minuman jahe panas. Entah kapan kebiasaan merokok itu mulai merambah dalam kehidupan masyarakat kita. Tapi sepanjang yang kita maklumi kakek-kakek kita telah menikmati rokok dengan berbagai jenis dan caranya.

Merokok adalah menikmati asap tembakau dengan berbagai jenisnya, seorang kakek membuat rokok dengan melinting tembakau dengan kulit jagung, kakek yang lain melinting dengan kertas tipis yang sering disebut dengan "papir", asal kata "paper".

Di daerah Jawa Tengah Selatan mencampurkan kemenyan dan akar dalam tembakau sehingga kentara sekali bahu asap rokok itu, rokok siong terkenalnya.

Sementara untuk para mandor perkebunan sudah memakai pipa cangklong sehingga nampaklah kewibawaannya.

Perkembangan lebih lanjut muncullah industrialisasi rokok, rokok dengan dicampur cengkeh menjadikan asapnyapun beraroma cengkeh.

Bagi yang menghisapnya bahkan diyakini dapat menghilangkan flu dan menghilangkan batuk.

Dikalangan elit menghisap tembakau dalam bentuk cerutu adalah lintingan tembakau pilihan dibungkus dengan tembakau pilihan dibungkus dengan tembakau juga sehingga betul-betul tembakau tulen, dengan aroma yang khas asap mengepul di club-club Cigar dengan red wine atau kopi luwak menemaninya.

Adalah hukum ekonomi manakala timbul permintaan yang begitu besar dan meningkat maka orang berupaya untuk memproduksi daun tembakau yang kebetulan beberapa daerah kita seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra sangat cocok untuk tanaman tembakau.

Para petani tembakau sangat tekun menanam dan memeliharanya sehingga kwalitas tembakau kita sangat terkenal di Eropa, tembakau Deli, tembakau Jember konon merupakan tembakau yang sangat cocok untuk cerutu berkwalitas.

Namun perjalanan lebih lanjut ternyata tidak semulus mengepulnya asap tembakau itu sendiri, muncullah hasil penelitian akan bahaya merokok terhadap kesehatan sehingga beberapa anjuran tidak merokok muncul dimana-mana, bahkan didalam bungkus kemasan rokok itu sendiri.

Petani tembakau yang cukup besar jumlahnya memang sedikit terganggu namun ekspor daun tembakau tetap berlangsung seperti biasa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline