CGP A 7 : Laili Nofiana
SMP Nergeri 1 Suruh Kab.Trenggalek
Fasilitator : Bpk. Suyatno,M.Pd
Pengajar Praktik : Bpk. Anto Santosa, S.Pd
Jurnal Refleksi Dwi Mingguan - Minggu ke-5 CGP- Visi Guru Penggerak
Jurnal Dwi mingguan ini, saya tulis untuk menggambarkan refleksi saya setelah mempelajari Modul 1.3 dan ini merupakan tugas setelah berakhirnya modul yang dipelajari sebagai seorang Calon Guru Penggerak. Saya akan menuliskan semua pengalaman saya dan semua yang saya rasakan selama mempelajari modul 1. 3 yaitu Visi dari seorang Guru Penggerak.
Kegiatan dan pemahaman materi dalam modul 1.3 ini telah selesai saya ikuti, maka saya akan menuliskan refleksi saya.
Cara/ metode dalam menuliskan Jurnal refleksi pada minggu ke-5 adalah 4F yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway dan terdiri dari 4 tahap yaitu:
1. Facts( Peristiwa)
2. Feelings ( Perasaan)
3. Findings ( Pembelajaran)
4. Future ( Penerapan )
Facts (Peristiwa)
Sesuai dengan jadwal Implementasi Program PGP, Kegiatan PGP angkatan 7 pada minggu ke-5 tepatnya pada hari Senin, tanggal 21 Nopember 2022, di mulai dengan Aksi Nyata Modul 1.2
Link Pelaksanaan Aksi Nyata :
https://drive.google.com/file/d/1usnKAK--JEpxPkpaaVF_9d9T5898ZvR3/view?usp=share_link
Di tanggal yang sama, dilaksanakan juga Pendampingan Individu 1 yang kebetulan saya mendapat jadwal paling awal, yaitu di tanggal 21 Nopember 2022. Dan pada saat pendampingan Individu, saya di dampingi oleh Bpk. Anto Santosa, S.Pd selaku Pengajar Praktik saya yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi selama berjalannya Pendidikan Guru Penggerak ini. Dan Dalam Pendampingan Indvidu ini saya di ajak sharing dan membicarakan seluruh kegiatan yang sudah dipelajari dan saya terapkan pada Modul 1.1 Pemahaman Filosofi Ki Hajar dewantara.
Gambar 1. Pendampingan Individu, oleh Bpk. Anto Santosa, S.Pd
Pada Hari Selasa, tanggal 22 Nopember 2022 dengan materi mulai dari diri dengan tujuan CGP mampu merumuskan visi pribadi mengenai murid dan sekolah yang menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila dengan cara melakukan 3 langkah refleksi mandiri.
Dan di tanggal yang sama, kegiatan yang dilakukan adalah Ekplorasi Konsep -- Mandiri, dengan tujuan CGP memahami pentingnya visi yang berpihak pada murid sebagai landasan segala inisiatif perubahan dalam pendidikan dan memahami mengapa dan bagaimana manajemen perubahan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri apresiatif dilakukan. Di sini saya mempelajari IA lebih dalam sebagai salah satu model manajemen perubahan di lingkungan pembelajaran, baik itu di kelas maupun sekolah. Dan saya mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).
Eksplorasi konsep dan Forum Diskusi Asinkron tertulis pada hari Rabu, Tanggal 23 -- 24 Nopember 2022, Kami berbagi mengenai VISI Murid Impian, saling diskusi menyampaikan pendapat dan mengomentari pendapat teman CGP yang lainnya.
Pada hari Jum'at, 25 Nopember 2022 dilaksanakan pertemuan tatap maya dan diskusi kelompok dan secara kolaboratif bersama rekan sekelompok untuk menyusun rencana BAGJA dari kalimat prakarsa perubahan sebagai bentuk ejawantah visi yang mempertimbangkan Profil Pelajar Pancasila, aset, dan operasionalisasi pencapaiannya. Dan hasil dari diskusi akan di presentasikan di hari berikutnya.
Gambar 2. Ruang Kolaborasi Tanggal 25 Nopember 2022
Tepat pada hari Sabtu, 26 Nopember 2022. Masing-masing kelompok mempresentasikan serta saling memberikan umpan balik atas visi, pernyataan prakarsa perubahan, dan rencana BAGJA yang dihasilkan dari diskusi kelompok Diskusi ini dilakukan secara sinkronus. Agar dapat memberikan umpan balik yang efektif.
Gambar 3. Ruang Kolaborasi Tanggal 26 Nopember 2022
Sedangkan Pada Hari Minggu, tanggal 27 november saya mengikuti kegiatan lokakarya 1 di SMP Negeri 4 Trenggalek, mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB. Dalam lokakarya tersebut saya mendapat pembelajaran tentang peran guru Penggerak, bagaimana cara menggerakkan komunitas praktisi.
Gambar 4. kegiatan lokakarya 1 di SMP Negeri 4 Trenggalek
Feelings (Perasaan)
Setelah mengikuti rangkaian kegiatan CGP di LMS pada minggu ke - 5, saya merasa senang dan semakin termotivasi untuk menjalankan pendidikan guru penggerak. Saya akhirnya memahami bagaimana merumuskan visi yang menggerakkan hati dan kolaborasi dalam menumbuhkembangkan Profil Pelajar Pancasila pada murid-murid, serta bagaimana mengupayakan pencapaian visi melalui prakarsa perubahan yang positif dan apresiatif.
Findings (Pembelajaran)
Melalui LMS kami belajar banyak hal mengenai bagaimana menyusun dan mewujudkan Visi dari seorang guru penggerak.
Ketika akan memulai suatu perubahan yang positif, maka seorang guru penggerak harus berfikir strategis, dimana untuk mewujudkan perubahan positif tersebut diperlukan suatu paradigma atau pendekatan. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu, masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005).
Ia berpendapat juga bahwa saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan apresiasi atas hal yang sudah berjalan baik. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan.
Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik apa yang telah ada di sekolah, mencari cara bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, dan memunculkan strategi untuk mewujudkan perubahan ke arah lebih baik. Nantinya, kelemahan, kekurangan, dan ketiadaan menjadi tidak relevan lagi. Berpijak dari hal positif yang telah ada, sekolah kemudian menyelaraskan kekuatan tersebut dengan visi sekolah impian dan visi setiap warga sekolah.
Dengan mencoba menerapkannya melalui tahapan dalam IA yang di dalam bahasa Indonesia disebut dengan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).
BAGJA adalah gubahan tahapan Inkuiri Apresiatif sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kemudian dalam praktik-praktik selanjutnya tahapan Discover dipecah menjadi Define dan Discover (Cooperrider et.al, 2008). Inilah kemudian yang menjadi langkah-langkah yang perlu diikuti dalam menerapkan perubahan sesuai dengan visi yang telah diimpikan berdasarkan tahapan BAGJA.
Dengan demikian, dalam implementasinya, Inkuiri Apresiatifdimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi. Inkuiri Apresiatif dalam Bahasa Indonesia disebut BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi). Dalam menyusun BAGJA dapat melalui Amati, tiru, dan modifikasi atau istilah Jawanya Niteni, Niroke, dan Nambahi.