Menurut Jensen, E (2013:55) gaya belajar adalah satu cara yang disukai untuk memikirkan, mengolah, dan memahami informasi. Otak manusia tidak memilik satu gaya belajar tunggal. Manusia jauh lebih kompleks daripada itu. Otak manusia tidak memiliki satu gaya belajar tunggal (tergantung pada lingkungan). Ada beberapa alasan mendasar diperlukannya mengetahui gaya belajar di setiap individu anak , alasan yang paling utama yaitu Jika setiap anak dapat mengenali gaya belajarnya dengan baik, maka ia akan lebih mudah untuk mengasah keterampilannya melalui berbagai aktivitas.
Sebaiknya jika anak tidak mengenali cara belajarnya dan mereka hanya mengikuti kegiatan teman-teman yang lain, maka ia akan mengalami banyak kesulitan, maka dengan itu di adakannya observasi atau pengamatan yang penulis amati di TK Ikhlasul Muttaqin Jombang dengan tujuan untuk mengukur sejauh mana gaya belajar yang di terapkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung.
Tk Ikhlasul Muttaqin berada di Dusun Bandungsari Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang yang didalamnya terdapat 2 kelompok kelas yang aktif sampai kini, Saat pembelajaran berlangsung ada beberapa point-point yang dapat saya ambil ketika melakukan wawancara dengan kepala sekolah, berikut adalah isinya :
- Gaya belajar anak mencakup 3 jenis utama gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.
- Untuk proses Assesment atau penilaiannya sementara memakai assesment Sumatif
TK Ikhlasul Muttaqin menerapkan kurikum Merdeka kepada peserta didik, kepala sekolah mengharapkan dapat mengembangkan potensi anak secara signifikan dan tidak ketinggalan zaman melalui beberapa metode maupun cara lainnya dengan tujuan untuk membentuk karakteristik anak, kebutuhan dan minat bakat anak, dan berpusat pada anak. gaya belajar yang dapat dilihat dari banyaknya aktivitas di TK Ikhlasul Muttaqin adalah Gaya belajar auditori, visual, kinestetik dan tentunya setiap gaya belajar tersebut mempunyai ciri tersendiri sebagaimana yang akan penulis jelaskan :
- Gaya belajar anak audirori di TK Ikhlasul Muttaqin anak cenderung mengingat kata-kata dari cerita atau dongeng yang ia dengan melalui penjelasan ibu guru, mereka mampu mengulang kata yang didengar. aktivitas yang sering dilakukan bu guru untuk mengetahu dan mengasah gaya belajar auditori di TK Ikhlasul Muttaqin adalah membaca doa sebelum belajar, membaca surat-surat pendek beserta artinya, menyanyikan ice breaking, dan berdoa setelah belajar.
- Gaya belajar anak visual di TK Ikhlasul Muttaqin anak akan bersemangat jika mereka melihat materi yang di dalamnya terdapat gambar-gambar yang berwarna maupun yang menarik, aktivitas yang dilakukan untuk mengetahui dan mengasah gaya belajar tersebut adalah membaca buku cerita atau dongeng yang memiliki tulisan dan gambar yang menarik, sayangnya aktivitas tersebut tidak dilakukan secara berkala dan tentunya ini menjadi bahan evaluasi TK Ikhlasul Muttaqin berikutnya, ada juga alat permainan edukatif di Tk Ikhlasul Muttaqin yang diharapkan dapat mengembangkan gaya visualisasi anak seperti : puzzle, papa pasak, balok susun.
- Gaya belajar anak kinestetik di TK Ikhlasul Muttaqin adalah anak cenderung meniklamati fasilitas bermain di sekolahnya, selalu terlihat bersemangat dan antusias dengan kegiatan yang melibatkan fisik. aktivitas yang sering dilakukan bu guru untuk mengetahu dan mengasah gaya belajar auditori di TK Ikhlasul Muttaqin adalah senam di setiap hari tertentu, belajar sambil bermain, dll.
Menurut penjelasan ibu Amnunatun Na'imah selaku kepala sekolah TK Ikhlasul Muttaqin setiap anak mempunyai tiga gaya belajar tersebut tetapi hanya satu gaya belajar yang hanya mendominasi anak, artinya setiap anak mempunyai komposisi yang berbeda di setiap jenis gaya belajarnya hal itu dapat dilihat dari hal yang disukai anak ketika ia beraktivitas sehari-hari.
Ada anak yang lebih dominan gaya visualnya, auditorinya, maupun kinestetiknya, bahkan kadang anak bisa mendominasi 2 jenis gaya belajarnya maka dari itu pengajar harus lebih mengasah lagi agar terlihat lebih dominan mana jenis gaya belajar yang di miliki oleh setiap peserta didiknya. gaya belajar yang dominan tersebut menjadi ciri khas gaya belajar anak yang dimaksud
Point yang terakhir adalah proses evaluasi sementara yaitu memakai assesment Sumatif, kepala sekolah TK Ikhlasul Muttaqin menjelaskan jika menggunakan kurikulum merdeka hendaknya memakai asesmen formatif dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik dan mengetahui perkembangan murid, namun saat ini Tk Ikhlasul Muttaqin menggunakan asesmen sumatif yang mana bisa dilakukan ketika akhir semester ataupun pada saat akhir satu lingkup materi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H