Dentingan waktu berbisik seakan menandakan waktu yang8 sudah larut malam, malam ini aku akan menemani dengan berbagai cerita, pengalaman, pelajaran yang mungkin bisa kalian ambil. Siapkan mata dan mulailah berimaginasi.
Oke kali ini aku rasa belom menceritakan pengalamanku saat aku ke banyuwangi, pertama kali saya mendengar bahwasanya ada visit ke banyuwangi yang lebih tepatnya Kampoeng Baca Taman Rimba yang lebih di kenal dengan Kampoeng Batara.
Mayoritas mereka anak gunung yang jauh dari keramaian hiruk pikuk perkotaan. Awalnya aku kurang setuju karena mengingat dengan keadaan yang pedesaan tak ada sinyal (padahal ya jomblo hehehe).
Proses telah berlalu dari persiapan sampai menuju hari dimana kereta akan membawa kami menuju kota blambangan tanggal 19 april 2018 jam 16.10 wib. Aku tidak sendiri melainkan dengan banyak pasukan kartini. Aku sampai di kota itu pukul 01.00 dini hari dengan rasa kesal, capek karena perjalanan sangatlah jauh itupun kami masih harus menempuh perjalanan 1 jam untuk ke kampoeng batara.
Dengan antusias warga sekitar kami pun tak ingin mengecewakan mereka dengan wajah yang kesal seketika menjadi semangat. Sesampai di padepokan kami pun terbagi sesuai dengan kelompoknya masing masing dan mulai bersih diri dan istirahan untuk mempersiapkan besok kegiatan.
Kegiatan kami para kartini muda tidak hanya sekedar edukasi tentang kesenian dan budaya melainkan kami juga berkunjung ke wirausaha yang terletak di paru-paru kota banyuwangi. Selesai dengan itu semua kami kembali ke kampung batara untuk mempersiapkan sebuah pagelaran seni yang pada saat itu bertepatan peringatan RA Kartini dan juga hari bumi.
Anak anak disana sangatlah antusias dengan kehadiran kami dan juga mereka mau ijut serta kolaborasi bersama kami di pagelaran seni tersebut. Kami sangatlah senang dengan sambutan mereka yang sangat antusias.
Hari selanjutnya kami para kartini muda mengunjungi sekolah yang ada di sekitar, memang sangatlah jauh berbeda dengan keaadaan di kota tapi itu tidak mematahkan semangat anak anak dalam mencari ilmu begitupun guru gurunya sangat semabgat dalam mengemban amanat yang telah di berikan.
Seusai kami di sekolah kamipun mempersiapkan tata panggung untuk pagelaran, untuk performe dan lain-lain. Itu pun juga di bantu dengan warga sekirat. Sesambil kawan kawanku menata panggung aku pun ikut menbantu ibu ibu warga di sana di dapur, dengan itu semua saya jadi lebih banyak mengenal tentqng bahasa, resep makanan khas banyuwangi, dan juga individu-individu yang lain.
Yang biasanya kami di kota sibuk dengan HP masing masing akan tetapi disana sangatlah kental dengan kekeluargaanya dalam hati berkata " nikmatnya hidup tanpa HP ".
Siang pun berganti malam, malam yang kita tunggu" sudah akan di mulai dengan semangat dan antusias dari komunitas, dari kompas masih banyak lagi yang ikut join di pagelaran kartini membumi dengan berbagai karya, dan juga kemampuan di tampilkan. Kami sebagai kartini mudah tidak mau kalah kita menampilkan banyak seni mulai dari nyanyi, tari,drama dan masih banyak lagi.