Lihat ke Halaman Asli

Sang Nirwana

Diperbarui: 26 Maret 2018   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

karya : A Yusuf Bach


Sungguh malang nasibmu kawan........

puncak yang terbuat dari bebatuan mungkin menjadi sebuah akhir dari perjuanganmu

saat itu bumi sedang bercanda dan tak tau kalau takdir menjemputnya.

kurasa sangat indah semua itu berakhir di puncak

dan membawakan suatu kenangan tersendiri

akan  tetapi memilukan bagi keluarganya 

yang sedang menunggu dirumah.......... 

dengan rasa khawatir............

 resah............

 gelisah.............

 namun arah pulang pu telah berubah telah berubah.

kini hanya ada sebuah kenangan tulisan dari puncak didunia.

dan sebuah tulisan yang bisa mengenang namanu serta perjuanganmu.

dalam mencapai puncak.

namun itulah tuhan yang memberikan terbaik padamu.

mungkin keindaha yang membuat semua orang terpesona melihat sang nirwana dari atas ketinggian

semua orang itu pasti bangga berada dipuncak gunung.

sebenarnya kamu bukan apa-apa dimata sang kuasa.

 ibaratkan kamu hanya sebuah titik tinda.

yang terkadang bisa terhapus dengan cara apapun

 dan tidak mungkin bisa membuatmu terjatuh.

serta pantang arah untuk melewati sebuah lintasan yang berlika-liku


sebuah puisi ini saya ambil dari sebuah pecakapan saya dengan teman saya yang melalui media sosial (WA). dia menceritakan tentang temannya satu hobi meninggal waktu mendaki di gunung yang bertepan di gunung lawu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline