Oleh : Lailiyatul Muzdalifah Chamid & Shifa Fauziyah
Bunuh diri menjadi isu kesehatan masyarakat yang sangat serius saat ini. Menurut WHO pada tahun 2019, sekitar 800.000 orang per tahun di dunia meninggal akibat bunuh diri. Angka bunuh diri tersebut memiliki persentase tertinggi pada usia muda. Di Indonesia sendiri, total kasus bunuh diri dapat mencapai 10.000 kasus. Dengan prevalensi gangguan kesehatan mental yang ditunjukkan dengan adanya gejala-gejala depresi dan kecemasan pada usia remaja (15-24 tahun) memiliki presentase sebesar 6,1% menurut data Riskesdas (riset kesehatan dasar). Gejala seperti depresi yang berat akan berdampak pada kecenderungan self-harm (menyakiti diri sendiri) bahkan hingga bunuh diri. Melihat kondisi tersebut maka perlu diadakannya edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan mental.
Kesehatan mental merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dijaga oleh setiap individu dalam menjalankan kehidupan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kesehatan mental sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Bahkan orang yang memiliki gangguan mental kerap kali dikucilkan dan tidak dipedulikan. Berbagai stigma negatif masyarakat pada penderita gangguan kesehatan mental menjadikan penderita tidak mendapatkan perawatan yang sesuai. Minimnya pengetahuan dan kurangnya keterbukaan masyarakat terhadap kesehatan mental, maupun gangguan kesehatan mental menjadikan masyarakat memilih untuk diam dan terjebak pada perspektif masing-masing.
Dalam meningkatkan kesehjateraan secara kesuluruhan, kita tidak bisa hanya berfokus pada kesehatan fisik. Perhatikan juga kesehatan mental yang juga berperan besar dalam kehidupan. Kesehatan mental berperan sebagai kemampuan diri sendiri guna mengelola perasaan dan menghadapi kesulitan dalam kehidupan. Dengan tetap menjaga kesehatan mental, maka kita dapat merasakan beberapa efek seperti suasana hati yang membaik, membangun ketahanan mental, dan dapat menikmati hidup dengan tenang. Nah, dalam hal meningkatkan kesehatan mental agar tidak mudah mengalami stres atau gangguan kecemasan, terdapat beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan.
Yang pertama, katakan hal positif pada diri sendiri. Penelitian menunjukkan bahwa cara berpikir seseorang tentang dirinya sendiri dapat memiliki efek yang besar dan kuat pada masalah kejiwaan. Kita dapat membiasakan diri sendiri untuk menggunakan kata-kata yang lebih positif agar membuat diri kita lebih optimis dan semangat. Pada masa sekarang biasa disebut dengan words of affirmation, kata-kata yang dapat mengkomunikasikan cinta, penghargaan, serta rasa kasih sayang, ataupun penyemangat kepada seseorang. Kita dapat menerapkan words of affirmation ini pada diri sendiri sebagai penyemangat dan penghargaan untuk diri kita.
Yang kedua, tulis hal-hal yang patut disyukuri. Tidak jauh berbeda degan yang pertama, menghargai pencapaian-pencapaian yang telah kita lakukan dengan cara menulisnya disebuah buku harian. Dengan menghargai hal-hal kecil dalam hidup dapat membantu seseorang melihat sisi positif dalam segala situasi.
Cara ketiga yaitu dengan fokus pada satu hal dalam satu waktu. Jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi atau yang tidak dapat diubah yang dapat menyebabkan stres. Lebih baik fokuskan pada tugas atau kegiatan yang sedang kita lakukan yang dapat membantu mengurangi kecemasan dalam diri sendiri.
Cara keempat yang dapat kita lakukan yaitu olahraga, usahakan menyempatkan waktu untuk olahraga. Dengan olahraga secara teratur dapat mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan juga memperbaiki kualitas tidur.
Yang kelima dapat kita lakukan dengan memakan makanan yang sehat dan teratur. Makanan sehat yang mengandung nutrisi baik dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang. Makan makanan yang seimbang dan teratur dapat membantu menjaga kesehatan mental.
Cara keenam yang selalu disepelekan yaitu tidur yang cukup. Banyak orang yang menyepelekan jam tidur, sering begadang untuk sesuatu yang tidak penting. Kebiasaan terjaga sampai larut malam dan tidur saat pagi datang harus segera dikurangi atau bahkan segera dihilangkan. Kurang tidur dapat memengaruhi suasana hati, kemampuan konsentrasi dan berpikir, serta memengaruhi daya tahan tubuh. Usahakan untuk tidur cukup setiap malam sekitar 7-8 jam untuk menjaga kualitas tidur yang normal guna menjaga kesehatan mental yang stabil.
Yang ketujuh yaitu dengan melakukan meditasi, luangkan waktu untuk diri sendiri dengan meditasi. Gunakan waktu sekitar 10-15 menit sebelum tidur dalam sehari untuk meditasi. Meditasi dapat membantu untuk mengatasi stres dengan memfokuskan kembali perhatian pada sesuatu yang menenangkan, meningkatkan fokus dan konsentrasi, mengelola kecemasan dan depresi, dan meningkatkan kesehatan emosional. Cara kedelapan bisa dengan menulis di jurnal. Menulis semua isi pikiran dan perasaan kita dapat membantu mengurangi stres dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.
Yang kesembilan dengan mengurangi konsumsi kafein. Meskipun kopi memiliki manfaat untuk kesehatan mental, mengonsumsi kafein terlalu banyak dapat meningkatkan sensitivitas mental dan dapat memicu rasa cemas berlebih yang mengarah pada serangan panik. oleh karena itu, membatasi konsumsi kafein sehari-hari dapat menjadi salah satu cara membantu menjaga kesehatan mental. Cara terakhir yaitu tetap terhubung dengan orang yang tersayang. Dengan berbicara dan bertemu bersama keluarga, sahabat, dan teman-teman dapat membantu menjaga kesehatan mental kita. Teman dan keluarga dapat memberikan dukungan saat kita sedang menghadapi suatu masalah.