Lihat ke Halaman Asli

laili azahro

mahasiswa - Universitas Indraprasta PGRI

Transisi Pemerintahan: dari Orde Lama ke Orde Baru di Indonesia

Diperbarui: 27 Juni 2024   20:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Transisi Pemerintahan: Dari Orde Lama ke Orde Baru di Indonesia

Indonesia mengalami salah satu periode transformasi politik yang paling signifikan dalam sejarahnya pada pertengahan abad ke-20. Peralihan dari Orde Lama, yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, ke Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, tidak hanya mengubah peta politik Indonesia, tetapi juga membawa dampak besar pada berbagai aspek kehidupan masyarakat. Artikel ini akan menguraikan proses transformasi tersebut, faktor-faktor yang mendorong perubahan, dan implikasi yang ditimbulkan bagi Indonesia.

Latar Belakang Orde Lama

Orde Lama merujuk pada masa pemerintahan Presiden Soekarno yang berlangsung dari kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 hingga jatuhnya Soekarno pada tahun 1966. Era ini ditandai oleh semangat revolusioner, nasionalisme yang kuat, dan kebijakan luar negeri yang aktif. Namun, periode ini juga diwarnai oleh ketidakstabilan politik, ekonomi yang sulit, dan konfrontasi dengan Malaysia serta krisis internal yang ditandai oleh meningkatnya pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Krisis dan Kejatuhan Orde Lama

Puncak krisis Orde Lama terjadi pada tahun 1965 dengan peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI). Kudeta yang gagal ini, yang diduga melibatkan PKI, memicu kekacauan nasional dan pembantaian massal terhadap anggota dan simpatisan PKI. Situasi ini melemahkan posisi Soekarno, yang semakin kehilangan dukungan dari militer dan rakyat.

Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Soekarno semakin meningkat, terutama dari kalangan militer yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto. Pada Maret 1966, Soeharto berhasil memperoleh Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) dari Soekarno, yang memberikan kekuasaan darurat kepada Soeharto untuk mengendalikan situasi keamanan negara. Supersemar menjadi titik balik yang menandai berakhirnya Orde Lama dan munculnya Orde Baru.

Kronologis Masa Transisi (1966-1967)

* 30 September 1965 Terjadinya pemberontakan G30S PKI.

* 11 Maret 1966 Letjen Soeharto menerima Supersemar dari presiden Soekarno untuk melakukan pengamanan.

* 12 Maret 1966 Dengan memegang Supersemar, Soeharto mengumumkan pembubaran PKI dan menyatakannya sebagai organisasi terlarang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline