Lihat ke Halaman Asli

Laili Atikah

Mahasiswa

Pembukaan Taman Pintar di Desa Telukan Kabupaten Sukoharjo

Diperbarui: 25 Agustus 2021   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kegiatan bersama di gazebo taman pintar (Dokpri)

Dalam rangka pengabdian masyarakat perguruan tinggi Universitas Slamet Riyadi Surakarta atau yang biasa dikenal dengan KKN. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unisri ditahun 2021 kini memiliki tema "Mewujudkan Desa Bangkit".

Salah satu program kerja dari Laili Nur atikah yaitu mendampingan pembuakaan taman baca di desa Telukan, Sukoharjo. Laili merupakan mahasiswa KKN dari kelompok 44 dengan Dosen Pendamping Dr. Dora Kusumastuti, S.H, M,H. Program kerja ini telah diinisiasi oleh kelompok ibu- ibu PKK di Desa Telukan. Karena kurangnya tenaga dalam pembukaan taman baca, maka  mahasiswa KKN melakukan pendampingan guna menyukseskan program kerja tersebut.

Program ini juga menunjukkan kepedulian terhadap pendidikan anak usia dini. Dimana dalam era pandemic covid-19 ini pembelajaran dilakukan secara daring yang dirasa kurang maksimal dalam pembelajaran anak.

 Di halam Rumah Warga Tejomoyo RT 01/13, Senin (16/08/21) taman baca mulai aktif dengan menggunakan gazebo sebagai tampat pembelajaran. Mulai aktifnya taman baca tersebut dibantu oleh Mahasiswa KKN Unisri dan warga sekitar. Karena masih minimnya buku baca, maka tempat tersebut dimanfaatkan sebagai rumah belajar.

Dokpri

Kegiatan belajar dilakukan dua hari sekali dan libur pada hari Minggu. Dimulai dari jam 16.00 WIB dan dilakukan selama satu jam agar mengurangi rasa bosan pada anak yang terlalu lama belajar. Usia anak belajar mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar. Kegiatan ini ditujukan agar pendidikan anak khususnya di Desa Telukan lebih mendapatkan perhatian mengingat banyak orang tua mereka yang bekerja sebagai karyawan pabrik.

Sukoharjo memang terdapat banyak industry sedang hingga besar yang menyerap banyak tenaga kerja khusunya warga sekitar. Jam kerja yang tidak fleksibel menyebabkan perhatian terhadap anak berkurang. Adanya taman pintar ini semoga dapat membantu mereka mendapatkan perhatian dalam pendidikan mereka.

Meskipun pembelajaran ini dilakukan secara tatap muka, tetapi protokol kesehatan tetap kami lakukan dengan baik. Terlalu lama anak- anak melakukan kegiatan belajar secara online membuat mereka sangat bersemangat untuk hadir dan mengikuti kegiatan bersama mahasiswa KKN dengan senang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline