Lihat ke Halaman Asli

Laili Rahmatan Thoyyibah

Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Ramadan yang Syahdu

Diperbarui: 16 Mei 2018   06:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TribunStyle.com - Tribunnews.com

Marhaban Ya Ramadan

Alhamdulillah 8 tahun melewati bulan ramadhan di tempat rantau memang bukanlah hal yang gampang. Momen sahur dan berbuka merupakan dua hal yang sering membuat anak pondok atau kost jadi bawa perasaan. Setiap kali waktu berbuka hatipun harus kuat menahan kerinduan pada rumah. Yang biasanya menunggu waktu berbuka dengan bergurau bersama keluarga, kalau di perantauan harus melewatinya dengan teman atau terkadang sendirian. Biasanya menikmati masakan ibu, maka di tempat rantau harus mencari atau membuat makanan sendiri.

Menjadi anak rantau memang harus kuat. Saat harus melewati bulan ramadhan di tempat rantau yang melambangkan ujian bagi kemandirian. Ujian bagi kekuatan iman dalam menahan rindu pada rumah. Tempat rantau juga menggambarkan ujian bagi kebiasaan. Biasanya dibangunkan oleh ibu, maka di tempat rantau harus menyetel alarm agar terbangun di waktu sahur. Tak ada hidangan yang telah tersiapkan, untuk melahap makanan harus mandiri. Memang awalnya terasa bersedih dalam hati. Mencari makanan ke luar di sepertiga malam. Namun tetap hangat bersama teman-teman di tempat rantau.

Sholat tarawih bersama keluarga menjadi momen yang sangat dirindukan. Ketika datang bulan ramadhan, kebersamaan dengan keluarga lebih terasa. Berbuka, berangkat sholat tarawih, dan makan sahur bersama adalah waktu-waktu yang dinantikan. Namun apalah daya jika harus melewati semuanya di tempat rantau. Media sosial pun menjadi lebih sering ditengok untuk berkomunikasi dengan ayah dan ibu. Biasanya Ibu kita yang akan lebih dulu bertanya "Nak, buka dengan apa?' "Nak, sahur dengan apa?"

Barangkali jarak dan kerinduan lah yang mengajarkan pada kita tentang arti kebersamaan. Jarak yang membentang antara tempat rantau dan rumah telah menyadarkan pada kita bahwa kasih keluarga memang tidak akan tergantikan. Bersama keluarga, kita menemukan kebahagiaan yang mungkin belum kita sadari saat kita masih bersama. Sedangkan kini saat kita jauh dari mereka, kita pun menjadi tahu betapa berharganya waktu demi waktu ramadhan bersama keluarga.

Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Bulan Ramadan 1439 H

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline