Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Program Inovatif: Sekolah Lebah Madu untuk Konservasi Hutan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kepulauan Mentawai

Diperbarui: 28 September 2023   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Kegiatan Sekolah Lebah Madu Mentawai

Program sekolah lebah madu merupakan program yang dirancang oleh mahasiswa Universitas Negeri Padang dalam program Kreativitas Mahasiswa tahun 2023.  Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) meluncurkan program yang inovasi untuk mengedukasi pemuda dan masyarakat tentang peletarian hutan dan pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Program Kreativitas Masyarakat ini diketuai oleh Nur Falah (Pendidikan Geografi 2019) dan beranggotakan Muhammad Reza Fauzan (Geografi 2019), Rendi Prayoga (Geografi 2019), Ramos Mardiansyah (Kurikulum dan Teknologi Pendidikan 2021), dengan dosen pendamping Lailatur Rahmi, S.Pd., M.Pd. Dosen Departemen Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (FIS UNP).

Dalam proses pengembangannya program sekolah lebah madu dirancang seperti pendidikan nonformal, khusus dalam edukasi lebah madu hutan mulai dari hulu hingga hilir yang dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berbasis prinsip agroforestri.

"Program ini merupakan lanjutan dari program kami sebelumnya yang juga dilakukan di desa Muara Sikabaluan Kabupaten Kepulauan Mentawai terkait budidaya lebah madu.Potensi madu di Muara Sikabaluan sangat besar, namun masyarakat mengumpulkan madu cenderung tidak ramah lingkungan yaitu dengan cara dibakar dan memotong seluruh sarang lebah,sehingga ini berdampak terhadap kelangsungan hidup dari koloni lebah dan kelestarian hutan" kata Nur Falah.

Desa Muara Sikabaluan merupakan desa yang terletak di Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat. Desa Muara Sikabaluan memiliki wilayah hutan yang luasnya mencapai 3.272 hektare atau 82% dari total luas wilayahnya. Masyarakat memanfaatkan hutan sebagai sumber penghasilan mereka, salah satunya mencari madu hutan.

Terkait pengetahuan masyarakat tentang jenis madu, Reza Fauzan menambahkan bahwa saat ini masyarakat lokal baru mengetahui dua macam jenis madu, yakni madu yang berasal dari lebah Susunuan (Apis Dorsata) dan Sushi (Apis Cerana). 

Madu dipanen langsung oleh pemanen madu dengan memotong seluruh sarang lebah. Sistem panen dengan memotong seluruh sarang sebenarnya sangat tidak menguntungkan, karena koloni lebah cenderung pergi ke tempat lain setelah dipanen sehingga potensi produksi tidak optimal dan menghambat perkembangan populasi koloni karena seluruh anakan akan mati. Bahkan, menurut hasil diskusi dengan Pak Jamin,(warga desa muara sikabaluan) masih banyak masyarakat yang mencari madu hutan dengan membakar seluruh sarang lebah, hal ini menyebabkan seluruh koloni lebah mati.

"Konsep pembelajaran yang diajarkan dalam sekolah lebah madu dimulai dari dasar-dasar agroforestri, biogeografi dan jenis lebah, sistem panen madu hutan secara lestari, teknik budidaya lebah madu hingga tahap pengemasan dan pemasaran,kami ingin sharing ilmu kepada masyarakat bagaimana proses pembudidayaan lebah madu dari awal sampai akhir, sehingga masyarakat nantinya bisa memproduksi madu yang berkualitas baik dan juga pemasaran yang bagus." tandas Ramos.

Rendi juga menambahkan bahwa kualitas madu yang dimiliki oleh kepulauan mentawai ini sangat enak, rasa yang ditawarkan manis dan sedikit asam, sehingga peminat madu mentawai ini sangat banyak, hanya saja saat ini pemasaran yang dilakukan oleh masyarakat belum maksimal, sehingga madu masih dijual dengan harga yang murah.

Dari program ini, diharapkan akan terbentuknya kader yang dapat memberikan ilmu kepada masyarakat setempat, sehingga menghasilkan masyarakat yang produktif dan dapat meningkatkan perekonomian Desa Muara Sikabaluan yang berkelanjutan.Terutama yang berkaitan dengan budidaya lebah madu ini. Ungkap Rahmi selaku dosen pembimbing dari kegiatan PKM ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline