Ustadz Weemar Aditya Menceritakan Kisah Inspiratif Imam Bukhari Sembuh Dari Butanya Sebab Keagungan Ilmu
Imam Bukhari lahir di Gaza Palestina. Kisah Imam Bukhari ini patut menjadi teladan untuk kita semua dalam menuntut ilmu. Al'ilmu Nuruun. Ilmu itu cahaya. Artinya fitrah manusia itu akan terpancar atas dasar ilmu yang dia amalkan.
Ustadz Weemar menceritakan Imam Bukhari yang memiliki kemauan sangat kuat untuk menuntut ilmu. Sejak kecil semangat membara beliau sangat kuat. Ayah beliau sudah meninggal sejak beliau kecil. Ayah beliau menitipkan pesan kepada Iistrinya untuk mendidik Imam Bukhari menjadi ulama di masa depan.
Pada saat berumur 4 tahun beliau divonis buta. Tidak bisa melihat secara total. Namun, walalupun begitu semangat menuntut ilmu beliau sungguh besar. Dia meminta kepada Ibunya untuk dimasukkan ke madrasah. Awalnya Sang Ibu sangsi dengan keinginan anaknya tersebut. Apalagi kondisi Bukhari kecil yang buta total. Namun melihat kemauan Imam Bukhari kecil yang sangat kuat, akhirnya Sang Ibu memasukkannya ke madrasah dengan segala keterbatasannya.
Ustadz Weemar masih menceritakan ini dengan antusias. Pada suatu ketika, di dalam kelas Imam Bukhari sedang berlangsung pelajaran AL Quran. Sang Ustadz membacakan surat Qof. Setelah membacakan satu kali di depan kelas, Sang Ustadz menanyakan kepada murid-muridnya dalam kelas itu "Apakah ada di antara kalian yang bisa menghafal?" tentu saja semua murid di kelas itu terheran. Mana mungkin ayat Al Quran satu surat hanya dibacakan satu kali tetapi langsung bisa dihafal.
Namun, murid-murid serta Ustadz dikagetkan dengan Imam Bukhari yang mengangkat tangan dalam keadaan dia buta total. Ustadz menanyai Bukhari kecil apakah dia bisa menghafal Surat Qof tersebut. Bukhari menjawab iya. Kemudian Sang Ustadz menyuruhnya maju ke depan dan melantunkan Surat tersebut. Seisi kelas terpana karena Bukhari kecil bisa melantunkan Surat Qof tersebut secara benar dari awal sampai akhir, serta tajwid, taskhih dalam ayat tersebut juga sudah sesuai. Bahkan intonasinya pun bisa sama seperti Ustdaznya.
Ustadz Weemar melanjutkan ceritanya. Sesampai di rumah Bukhari beliau bercerita kepada Ibunya tentang keberhasilannya bisa menghafal surat Qof yang hanya dibacakan sekali saja oleh Ustadznya.
Kemudian Bukhari juga menceritakan pada ibunya bahwa setelah dia berhasil menghafal Surat Qof Ustadznya memberi pesan padanya untuk menghafal hadis juga. Ibunya sedikit ragu dengan keinginan Bukhari kecil. Bukan meremehkan, tetapi Ibunya hanya takut jika anaknya ketinggian bermimpi nanti akan jatuh. Namun, melihat kegigihan Bukhari, Ibunya pun mengiyakan dan langsung menuju ke kamar untuk sholat dan berdoa. Bukharipun juga masuk ke kamarnya untuk murojaah Surat Qof.
Sementara di kamar yang lain Ibunya langsung menggelar sajadah dan menangis tersungkur melihat anaknya yang begitu gigih ingin menghafal Al Quran dan Hadis dengan penuh keterbatasan. Setelah sholat Ibunya berdoa yang diselipkan Asmaul Husna (Al Bashir (Maha Melihat) dan bersamaan dengan itu Bukhari yang telah sampai pada ayat Wa Bashirilladzi.............. seketika itu juga berangsur-angsur mata Imam Bukhari semakin terang, seperti mendapat cahaya dan sangat terlihat jelas beliau langsung bisa melihat sekeliling. Kemudian dia lari ke ibunya dan memberi kabar gembira ini. Awalnya Sang Ibu belum percaya tetapi melihat kenyataan bahwa Imam Bukhari benar-benar bisa melihat. Keduanya langsung terharu dan berpelukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H