Lihat ke Halaman Asli

AI??

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dapatkah sebuah mesin melakukan pemikiran atau berfikir? Baiklah, kecerdasan/kepandaian buatan, atau sering disebut juga dengan istilah AI diartikan secara luas sebagai cabang dari ilmu komputer yang berhubungan dengan pengembangan perangkat keras komputer, dan program-program komputer lainnya yang mampu meniru kognisi manusia. Berhubungan dengan kecerdasan buatan (AI) kita akan membahas apa hubungan AI dengan kognisi manusia. Tapi lebih spesifiknya kita akan mebahas tentang mesin berpikir.Peikiran manusia adalah murni proses manusia, bahkan jika disintesis oleh mesin secara terpisah, pikiran manusia tidak akan mampu diduplikasi oleh program-progam pada AI. John Searle (1980), seorang filusuf dari Universitas california di Barkeley, menggambarkan 2 jenis AI yaitu AI kuat dan AI lemah. AI lemah dapat digunakan sebagai alat investigasi kognisi manusia, dan AI kuat di mana komputer yang telah diprogram dengan baikmemiliki pikiran yang bisa memahami. Seorang ahli matematika Alan Turing yang berkebangsaan Inggris mengajukan sebuah tes antar jiwa murni melawan sebuah mesin. Turing menyusun tes yang melibatkan komunikasi antar manusia yang melontarkan pernyataan dengan makhluk pengguna bahasa. Secara sederhana dirumuskan bahwa tugas manusia tersebut adalah memutuskan apakah makhluk tersebut manusia atau bukan. Tes Turing adalah sebuah penipuan terselubung yang memberi para ahli AI suatu hal konkrit untuk dikerjakan, dn mengalihkan perhatian mereka dari pikiran yang filosofis. Poin penting dari Tes Turing bagi AI dan ilmuwan bahasa adalah, bahwa untuk mebuat komputer bisa membuat kita menganggapnya sebagai manusia, komputer harus mampu mengerti dan menyusun tanggapan yang meniru secara efektif sebuah bentuk penting dari kognisi. Demikianlah sedikit tentang AI dan mesin berpikir semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline