Lihat ke Halaman Asli

Lailatul qomariyah

Mahasiswi sukses

Ketika Islam Berbicara Politik dan Demokrasi

Diperbarui: 20 Desember 2019   15:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Islam lahir bukan di tengah-tengah orang yang bodoh, buktinya jika islam lahir ditengah-tengah orang yang bodoh pasti Nabi Muhammad sangat mudah mengislamkan Bani Qurays tapi nyatanya mereka malah menentang Nabi dengan terang-terangan. Sejatinya Bani Qurays memang pintar. Pada zaman tersebut Bani Qurays sudah pandai dalam ilmu perang, bersyukur dan secara tidak langsung mereka juga pandai berpolitik hal itu ditunjukkan dengan adanya ketua suku atau pemerintahan didalamnya meskipun pemerintahan tersebut masih belum struktual.

Setelah adanya agama Islam perpolitikan tetap berjalan bahkan lebih terasa damai karena secara tidak langsung Islam juga mengajarkan berdemokrasi. Yaitu setiap individu mempunyai hak untuk menyuarakan pendapatnya. Bahkan hampir tidak ada sekat antara Nabi dan para sahabat pada jaman tersebut. Karena Nabi menampung segala keluh kesah dari para sahabat dan memberi solusi jika dirasa kurang tepat.

 "Politik adalah bagian dari syariah dan salah satu cabang di antara cabang-cabangnya."
Dari ayat tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa islam juga membahas tentang perpolitikan. Karena sejatinya islam memang membahas segala sesuatu secara terperinci untuk para umatnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline