Lihat ke Halaman Asli

Pembelajaran Artikel Kehilangan Menjadikan Pentingnya Keselamatan Kerja

Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Home. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pembelajaran Arti Kehilangan Menjadikan Pentingnya Keselamatan Kerja
Dalam pegalaman ini saya akan menceritakan sedikit pengalaman yang tidak akan saya lupakan dan tergolonng pengalaman sedih bagi saya, hal ini dapat saya jadikan pembelajaran bagi diri saya sendiri dan nantinya ketika saya atau kerabat dan orang-orang terdekat saya sedang melakukan aktivitas pekerjaanya di dunia kerja. Tepatnya pada tanggal 5 November 2023 adalah hari yang tidak akan pernah saya lupakan. Saat itu, saya menerima kabar yang mengguncang seluruh hidup saya. Keluarga saya mendapatkan berita buruk karena abang saya mengalami kecelakaan kerja di Kalimantan, tepatnya di Balikpapan. Mendengar berita tersebut, hati saya beserta keluarga langsung terasa hancur. Abang yang selalu menjadi pelindung, sahabat, motivator, serta kakak terbaik saya, kini harus pergi begitu cepat.
Abang saya bekerja di sebuah perusahaan besar terkenal dengan pengeboran minyaknya yang sangat luas. Ia selalu memperhatikan keselamatan kerja dan mengingatkan rekan-rekannya untuk mematuhi protokol K3. Abang saya juga tergolong baik dan sangat ramah di kalangan kerjanya, ia juga sangat telaten dan selalu semangat dalam bekerja. Setiap kali ada jaringan ataupun sinyal, ia selalu menyisakan waktunya untuk tidak pernah lupa mengabari kami sekeluarga dirumah, ia selalu memberitahukan bahwa ia baik-baik saja. Abang saya juga sosok yang sangat ulet untuk mendalami setaip pekerjaanya, ia tidak pernah pantang menyerah walaupun kami sekeluarga tau pekerjaanya sangat berat dan terbilang bertarung dengan nyawa sehingga butuh kedisiplinan dan konsentrasi penuh saat menjalani pekerjaanya. Dalam pesan-pesan singkatnya, ada rasa bangga dan semangat yang selalu ia bawa, seolah-olah ia tahu betapa kami sangat mendukungnya.
Namun, semua itu berubah seketika. Kecelakaan yang menimpanya adalah akibat dari kelalaian yang seharusnya bisa dihindari. Berita itu datang begitu mendadak, dan seolah-olah dunia keluarga saya runtuh dalam sekejap. Keesokan harinya, 6 November, jenazah abang saya dibawa pulang ke rumah. Kami sekeluarga berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir, merasakan kesedihan yang mendalam di dalam hati pada saat itu. Proses pemakaman berlangsung dengan penuh rasa haru. Kami semua mengenang betapa baiknya abang, bagaimana ia selalu mengingatkan tentang pentingnya keselamatan. Kini, pesan-pesannya terasa lebih berarti. Ia meninggalkan kami dengan banyak kenangan, tetapi juga sebuah pelajaran berharga tentang betapa krusialnya K3 dalam setiap pekerjaan.
Kecelakaan yang menimpa abang saya adalah pengingat nyata tentang betapa pentingnya implementasi K3 dalam suatu perusahaan. K3 bukan hanya sekadar prosedur, tetapi merupakan budaya kerja yang harus diterapkan secara konsisten. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman dan mendukung pelatihan keselamatan bagi setiap karyawan. Dengan cara ini, kita bisa mencegah tragedi yang merenggut nyawa dan masa depan seseorang.
Setiap kali saya melihat pekerja di lapangan, saya teringat akan abang. Saya berharap mereka selalu memperhatikan keselamatan diri dan rekan kerja mereka. Kehilangan seseorang yang berarti bagi hidup kita adalah pengingat bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama. K3 harus menjadi prioritas utama di setiap perusahaan, demi melindungi karyawan dan menjaga produktivitas saat bekerja.
Kini, saya berusaha meneruskan semangatnya. Saya berbagi cerita ini agar orang-orang menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja. Abang mungkin sudah tiada, tetapi ajarannya akan selalu hidup dalam setiap langkah saya. Keselamatan adalah yang utama, dan saya bertekad untuk menyebarkan kesadaran ini demi menghormati abang saya dan mencegah terulangnya tragedi serupa.
Maka, amanat yang dapat diambil dari cerita ini adalah bahwa keselamatan kerja (K3) harus menjadi prioritas utama dalam setiap perusahaan. Kehilangan yang dialami karena kecelakaan kerja menunjukkan betapa rentannya nyawa manusia dan betapa pentingnya implementasi protokol keselamatan yang ketat. Setiap pekerja berhak atas lingkungan kerja yang aman, dan perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menciptakan budaya keselamatan yang berkelanjutan. Melalui pendidikan, pelatihan, dan kesadaran kolektif, kita dapat mencegah tragedi serupa dan melindungi masa depan setiap individu. Mari kita ingat bahwa keselamatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tanggung jawab bersama demi melindungi kehidupan dan kesejahteraan semua pekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline