Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wujud pengabdian seorang mahasiswa kepada masyarakat setelah banyak memperoleh ilmu di bangku perkuliahan. Dalam KKN pula akan terlihat, bagaimana peran seorang mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat. Kali ini penulis mengambil pelaksanaan di Kabupaten Probolinggo. Namun, KKN kali ini cukup berbeda dikarenakan adanya wabah pademi covid19, yang mengakibatkan mahasiswa ditugaskan untuk KKN atau melaksanakan pengabdian masyarakat di desanya masing-masing. Mengusung tema KKN Back To Village, penulis melaksanakan KKN tepatnya di Desa Krucil, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo
Kabupaten Probolinggo adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Berada pada posisi 11250' - 11330' Bujur Timur (BT) dan 740' - 810' Lintang Selatan (LS) dengan luas wilayah sekitar 169.616,65 Ha atau + 1696,17 Km2 (1,07% dari luas daratan dan lautan dari Profinsi Jawa Timur. Dilihat dari geografisnya, Kabupaten Probolinggo terletak di lereng pegunungan yang membujur dari Barat ke Timur, yaitu gunung Semeru, Argopuro, Lemongan, dan pegunungan Bromo-Tengger. Selain itu, terdapat gunung lainnya seperti Gunung Bromo, Widodaren, Gilap, Gambir, Jombang, Cemoro Lawang, Malang dan Batujajar. Dilihat dari ketinggian berada pada 0-2500 m diatas permukaan laut dengan temperatur rata rata 27 - 30 derajat Celcius
Sejak meluasnya pandemic covid-19 membuat kebanyakan masyarakat kehilangan pendapatan, begitu pula yang dialami oleh para penggiat UMKM pembuat brownies kering mini. Brownies kering mini adalah sebuah jajanan yang nikmat dan bisa dijadikan teman di berbagai situasi. Cemilan yang nikmat ini rupanya juga digemari oleh berbagai kalangan baik anak-anak, pemuda dan orang tua. Akan tetapi dikarenakan covid-19 melandan membuat peminat juga sedikit menurun dan mengakibatkan para pembuat brownies ini sedikit kebingungan untuk mendapatkan pemasukan.
Dalam kesempatan KKN ini penulis mencoba mengaplikasikan ilmu yang sudah banyak didapatkan baik diwaktu perkuliahan maupun belajar pribadi. Maka penulis bermitra dengan salah satu pembuat brownies yang ada di desa Krucil untuk membantu mitra agar bisa menarik peminat yang lebih banyak dengan cara memperluas jangkauan pemasaran dan inovasi kemasan produk melalui startegi pemasaran yang tepat. Beberapa hal yang akan dilakukan oleh penulis untuk mensukseskan progam ini diantaranya memperkenalkan media online seperti shoppe, dan media sosial seperti facebook. Dan edukasi mengenai inovasi kemasan untuk lebih menarik minat pembeli.
Dalam melaksanakan program ini penulis tidak akan selalu menghadapi jalan yang mulus, pasti akan selalu ada rintangan yang harus dihadapi. Beberapa rintangan yang akan dihadapi penulis adalah susahnya sinyal untuk bisa mendukung edukasi mengenai media sosial dan online. Dikarenakan lokasi yang diambil penulis terletak di kaki gunung argopuro yang sudah sekali sinyal dan sering pemadaman listrik. Kendala lain yang harus dihadapi penulis dalah masih banyak masyarakat yang buta teknologi, salah satunya mitra yang akan penulis ajak kerja sama. Akan tetapi penulis tidak akan menyerah begitu saja dikarenakan progam ini bersifat pengabdian yang harus dilaksanakan dengan tulus dan penuh semangat.
Penulis berharap dengan dilaksanakannya progam KKN ini bisa membuka wawasan para pembuat brownies kering mini terutama dan masayarakat pada umunya untuk lebih bisa berinovasi. Dan semoga bisa mengangkat taraf kehidupan yang ada di lokasi penulis melaksanakan KKN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H