Haloo sobat kompasiana, sebelum kita membahas tentang penerapan metode penguatan, apa sihh yang dimaksud dengan teori behaviorisme?
Menurut teori behaviorisme, perubahan tingkah laku disebabkan adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan kata lain, belajar merupakan suatu bentuk perubahan yang dialami siswa dalam kemampuannya berperilaku baru sebagai hasil interaksi stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah mempelajari sesuatu apabila mampu menunjukkan perubahan tingkah laku. Misalnya, anak belum menghitung fakta perkalian. Meski sudah berusaha keras dan rajin diajarkan oleh guru, namun jika anak tidak bisa melakukan latihan perkalian, maka anak tersebut dianggap belum belajar. Karena dia tidak dapat menunjukkan perubahan tingkah laku setelah belajar.
Teori behaviorisme menekankan hubungan antara stimulus (S) dan respon (R) secara umum dapat dianggap penting bagi siswa untuk berhasil dalam studinya. mempelajari. Caranya adalah guru memberikan rangsangan yang bervariasi selama proses pembelajaran, dan dengan cara ini siswa akan memberikan respon positif, apalagi jika diikuti dengan reward yang mempunyai fungsi reinforcement (memperkuat respon yang telah ditampilkan). Karena teori ini berasal dari eksperimen perilaku pada hewan, dalam konteks pembelajaran beberapa prinsip umum harus dipertimbangkan. Menurut Mukinan (1997:
-23), beberapa prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Teori ini berasumsi bahwa yang disebut dengan belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu jika yang bersangkutan dapat menunjukkan
perubahan tingkah laku tertentu.
(2) Teori ini beranggapan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan respons, sebab inilah yang dapat diamati. Sedangkan apa yang terjadi di antaranya dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati.
(3)Reinforcement, yakni apa saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan faktorp enting dalam belajar. Respons akan semakin kuat apabila reinforcement (baik positifmaupun negatif).
Prinsip-Prinsip Dasar Teori Behaviorisme
1. Pengamatan Perilaku:
Prinsip dasar behaviorisme adalah fokus pada perilaku yang dapat diamati. Artinya behaviorisme berfokus pada tindakan dan reaksi fisik yang dapat diamati, diukur, dan dianalisis. Teori ini mengabaikan proses mental internal yang tidak dapat diamati secara langsung.
2. Asosiasi:
Behaviourisme meyakini bahwa pembelajaran terjadi melalui hubungan antara rangsangan (stimuli) dan respon (tindakan). Proses ini dapat dijelaskan dengan rumus sederhana, seperti hukum asosiasi yang dikemukakan oleh Ivan Pavlov dan eksperimennya dengan anjing.
3. Penguatan (Reinforcement):
Salah satu prinsip kunci behaviorisme adalah penguatan. Penguatan adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan kemungkinan bahwa suatu perilaku akan terulang. Terdapat dua jenis utama penguatan, yaitu penguatan positif dan negatif.
Penguatan Positif: