Lihat ke Halaman Asli

Kamu Ngerasa Udah Normal?

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam pengertian yang sebenarnya, Prilaku normal adalah prilaku yang telah sesuai atau tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada di lingkungannya. Sedangkan abnormal adalah Abnormal adalah prilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma umum atau kategori umum yang telah disepakati bersama dalam lingkungan. Prilaku abnormal mempenggaruhi hampir setiap orang dalam berbagai cara.

Menurut buku psikologi Abnormal karangan Jeffrey S. disebutkan bahwa sikap yang dikatakan abnormal bila tidak sesuai dengan situasinya. Contohnya seperti “ merupakan hal normal bila kita merasa tertekan atau gagal dalam tes, tetapi menjadi tidak normal jika merasa tertekan ketika mendapat juara atau mendapat nilai yang memuaskan. Merupakan hal normal pula bila kita merasa cemas ketika akan menghadapi ujian masuk universitas, namun menjadi tidak normal bila merasa cemas saat memasuki department store yang penuh sesak atau ketika menaiki lift”.

Bagaimana caranya agar kita tahu bahwa prilaku kita sepenuhnya normal?. Berikut adalah kriteria untuk mengetahui kamu normal atau tidak?

1.Prilaku yang tidak biasa : yaitu prilaku yang normalnya tidak dilakukan oleh orang pada umumnya. Contohnya : berkeringat dinggin ketika berapa ditempat-tempat yang sempit

2.Prilaku yang tidak dapat diterima secara social atau melanggar norma social : karena setiap masyarakat mempunyai batasan-batasan norma, hal-hal yang melampaui batasan itulah yang tidak dapat diterima secara social. Contohnya : normal bila pergi kemasjid dengan menggunakan sarung, namun tidak menjadi normal pergi ke kantor dengan memakai sarung.

3.Presepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitas : pada kejadian ini yaitu halusination. Seperti mendengar suara-suara yang tidak dapat didengar oleh orang lain.

4.Mengalami personal stress yang signifikan : dari gangguan emosi seperti cemas, ketakutan, atau depresi yang parah akan menyebabkan orang berprilau abnormal.

5.Perilaku maladaptive atau self defeating : berbagai fobia terhadap sesuatu seperti ketinggian, bulu, pada hewan dll.

6.Prilau berbahaya : jika sudah mencapai pada prilaku yang dapat membahayakan baik untuk dirinya ataupun orang lain yang ada disekitarnya, sebaiknya harus mendapatlan pengawasan yang intens dari ahlinya. Prilaku ini dapat menyebabkan tindakan bunuh diri.

Ada sebuah film korea yang akhir-akhir ini saya tonton, film ini mengambarkan kasus-kasus abnormal yang harus dihadapi oleh para psikiatri. Dalam film ini menceritakan tentang seorang pria dia adalah penulis novel terkenal yang telah menerbitkan banyak karya-karya yang hebat. Dalam kehidupannya dia sangat terlihat normal dapat berinteraksi dengan orang lain, dapat mengerjakan aktifitasnya dengan baik pula, dan juga mampu menjadi inspirasi banyak orang. Namun dibalik kesempurnaannya dia adalah seorang penderita OCD (obsessive compulsive disorder) dimana dia hanya bisa tidur jika di kamar mandi, hal ini disebabkan oleh masa lalunya yang selalu dipukuli oleh ayah tirinya sehingga dia harus bersebunyi dikamar mandi, semenjak itu dia beranggapan bahwa kamr mandia dalah tempat yang paling aman baginya.

Dari cerita ini saya jadi sering mengamati orang-orang lain yang ada disekitar saya, dan bertanya pada diri sendiri apakah mereka benar-benar normal? Apakah orang yang hanya melakukan sedikit pelanggaran dari kategori umum yang ada disebut abnormal?. Karena ketika saya melihat kembali banyak sekali orang yang terlihat normal tapi ada ketidak normalannya yang tidak ditampakkan pada orang lain, sehingga kita menyebutnya sepenuhnya orang yang normal. mungkin saya atau anda adalah orang yang tidak berpura-pura normal atau sebaliknya berpura-pura abnormal untuk mengambil simpati orang lain.

semoga anda menikmati tulisan saya dan bermanfaat bagi kita semua amienn…..

sumber : Nevid, Jefrey S. (2003) Psikologi Abnormal. Jakarta. Eirlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline