Lihat ke Halaman Asli

Hanya Cinta yang Kupunya

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hujan rintik-rintik menyelimuti Pagi, Sang matahari yang masih malu untuk muncul,aku melihat kearah bunga-bunga mawar didepan rumahku sudah mulai bermekaran sambil menikmati secangkir teh. Suasana mendung pagi “ah...” membuat setiap orang ingin kembali keatas ranjang dan memimpikan sesuatu yang indah. Tapi tidak denganku, bukan karena aku tidak mau tapi orang disampingku ini akan mengomeliku habis-habisan jika kau tidur dipagi hari “hemm...”. Wajah tampan, putih dengan hidung mancung adalah daya tariknya. Ya dia adalah suamiku, sudah 3 tahun kami berumah tangga dan mempunyai satu orang anak perempuan yang sangat lucu, ailee namanya. Hidup kami sangat bahagia sehingga setiap hari yang kulewati bersama kedua orang yang kucinta terasa sangat sempurna bagiku. Ditunjang pula dengan perekonomian kami yang stabil suamiku seorang arsitektur besar dikota ini dan aku seorang menager disalah satu perusahan besar dalam bidang perdagangan.

Hingga suatu hari.... suamiku selalu mengelukan kepalanya yang tiba-tiba pusing dan sering lupa jalan pulang. Aku menganggap itu suatu hal yang bisa toh memang karena dia sering lupa akan hal-hal kecil, tapi tanpa kusadari sikap acuhku itu menimbulkan penyesalan yang begitu dalam buatku. Suamiku mengidap “alzhimer” begitu kata dokter yang kami datanggi siang ini. Bagai disambar petir siang bolong, otakku tak mampu mnyerap apapun tak mampu untuk berpikir seakan otakku terbang entah kemana. Penyesalan pun selalu muncul menghampiriku, “seandainya aku sadar lebih awal....,oh tuhan ujian apa yang kau berikan kepada hambamu ini”, bayangan-bayangan menyeramkan selalu menghantuiku “bagaimana kalau dia melupakanku, bagaimana jika melupakan buah hati kami, dia akan ingatkah masa-masa indah yang kami punya”, ah... mengingat semua itu aku ingin menagis sejadi-jadinya agar bebanku ini pergi, agar kenyataan yang kuhadapi ini berubah menjadi suatu mimpi buruk dalam tidurku dan jika aku bangun semuanya akan kembali seperti semula. Seandainya....

Dia menangis sambil bersandar dipundakku, baru pertama kali ini aku melihatnya menangis tersedu-sedu, tangannya gemetaran seperti anak kecil yang menagis ketakutan ditinggal ibunya pergi. Dia sangat ketakutan jika sampai dia melupakan keluarga tercintanya, takut akan masa depan kami jika otaknya sudah tak berfungsi lagi. Sejak suamiku difonis menderita alzheimer maka setiap hari keadaan suamiku tambah buruk seperti sudah mulai lupa tat letak rumah, sudah lupa dengan teman-temannya bahkan tatangga. Tak pernah kusangka akan secepat ini penyakit itu menggerogoti otak suamiku. Kami sudah malakukan semua pengobatan uantuk menyembuhkan penyakitnnya dari medis hingga alternatif namun hasilnya nihil tak bisa menyembuhkan secara total.  Jadi yang bisa kulakukan hanyalah membuatkan video serta catatan-catatan kecil dari semua benda-benda di dalam rumah bahkan akupun membuat tanda pengenal bagiku dan anakku agar suamiku tidak lupa akan nama kami berdua. Aku berharap walaupun nanti dia melupakan seluruh dunia ini kami berdua aku dan anakku adalah hal terakhir selalu diingatnya dan hal yang terakhir yang ingin suamiku lupakan. “sayang.... terima ksih telah menjadi malaikat dalam hidupku, terima kasih telah menghadiahkan buah hati terindah dalam hidup kita, terima kasih telah berusaha untuk bertahan untuk tetap menginggat kami. ayo kita berjuang bersama, melewati masa ini dengan indah bersama-sama. Aku ngak bisa mindahin sakit kamu keaku agar kita bisa berbagi sakit ini bersama tapi aku akan selalu mencintai kamu selamanya, walaupun sampai dihari kamu benar-benar telah melupakanku, dan ingatlah aku akan selalu mengingatmu dan membuatmu mengingatku selalu. Aku sayang kamu....”

by : laela rose




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline