Lihat ke Halaman Asli

Lailatul fitriah

Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Universitar Muhammadiyah Malang

Guru Digugu dan Ditiru

Diperbarui: 25 Januari 2022   15:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Siang ini saya menjemput putri saya pulang sekolah, tiba-tiba celoteh lucunya muncul ketika di tengah saya bonceng motor “ mama, bu guru hari ini bicara jelek ke siswanya”. 

“Bicara jelek apa nak” jawab saya santai, padahal hati tersentil

“Bilang Kapok, kan itu jelek mama” katanya antusias.  

“Nak, itu bukti bahwa di dunia ini tidak ada yang sempurna, bu guru juga bisa berbuat salah, makanya kalau hal itu jelek jangan ditiru ya…” jawab saya dengan menyunggingkan senyum.

“ tapi mama, guru kan ditiru siswanya” sanggahnya tidak terima

Dari percakapan pendek itu saya sebagai guru merasa tersentil, bahwa di mata siswanya guru harus sempurna dari penampilan terutama kelakuan. Guru tidak boleh cacat di mata siswanya karena guru itu di gugu lan ditiru. Guru yang berakhlak akan menghasilkan siswa yang berakhlak dan sebaliknya. Maka sebagai guru harus memiliki tingkah, polah, tindak tanduk yang hati-hati, karena kita punya pengawas yaitu siswa dan siswa kita. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline