Pada Hari Rabu, 16 Oktober 2024 Mahasiswa Departemen Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang, melaksanakan kegiatan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) yang bertemakan " Eksplorasi Kebudayaan Untuk Penguatan Nilai Kebangsaan pada Mahasiswa HKn" salah satu kegiatanya yaitu dengan mengunjungi Salah satu destinasi wisata religi yang populer dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun internasional, yaitu Puja Mandala yang berada di Jalan Kuruksetra, Nusa Dua, Bali. Acara yang berfokus pada penguatan nilai kebangsaan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 16, yakni mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan kelembagaan yang kuat.
Puja Mandala merupakan sebuah pusat peribadatan bagi lima agama, yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha serta Hindu. Di kompleks Puja Mandala terdapat rumah-rumah ibadah yang terdiri dari Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Kristen Bukit Doa dan Pura Jagat Natha Nusa Dua. Dengan kombinasi budaya dan spiritualitas, Puja Mandala menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di Indonesia, bahkan dunia.
Dibangun sejak tahun 1994 dan diresmikan pada tahun 1997, Puja Mandala telah menjadi ikon toleransi di Bali. Pembangunan kompleks peribadatan ini merupakan sebuah inisiatif yang luar biasa untuk mewujudkan kerukunan umat beragama di tengah masyarakat. Setiap struktur di Puja Mandala dirancang dengan detail yang mengagumkan. Vihara Buddha, Gereja Katolik, Gereja Kristen, Masjid, dan Pura menghadirkan gaya arsitektur khas yang mencirikan budaya masing-masing agama. Misalnya, Pura memiliki ukiran yang rumit dan ornamen tradisional Bali, sedangkan bangunan gereja menampilkan elemen arsitektur gotik dan modern. Pemandangan yang harmoni ini menciptakan suasana yang memikat, ideal untuk berwisata sekaligus bersantai.
Di Puja Mandala, pengunjung tidak hanya bisa menikmati keindahan fisik tetapi juga terlibat dalam berbagai kegiatan spiritual. Beberapa tempat sering mengadakan upacara dan ritual yang bisa disaksikan oleh wisatawan, memberikan pengalaman yang lebih mendalam tentang budaya dan tradisi lokal. Selain menjadi pusat peribadatan, Puja Mandala juga menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Keunikan kompleks ini sebagai tempat ibadah multiagama menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat tentang keragaman budaya dan agama di Indonesia
Keberadaan lima rumah ibadah dalam satu kompleks di Puja Mandala menyiratkan pesan kuat tentang pentingnya hidup berdampingan secara damai, adil, dan inklusif yang akan menciptakan kelembagaan yang kuat tentunya beriringan dengan tujuan SDG's poin 16. Pesan ini semakin relevan di tengah dunia yang semakin plural dan beragam. Puja Mandala menjadi bukti nyata bahwa perbedaan agama bukanlah penghalang untuk hidup rukun dan saling menghormati.
Puja Mandala merupakan representasi sejati dari keragaman dan toleransi yang menjadi ciri khas Indonesia. Melalui keindahan arsitektur dan suasana yang damai, tempat ini menawarkan pengalaman yang tidak terlupakan bagi setiap pengunjung. Bagi mereka yang ingin menyelami kedalaman budaya dan spiritualitas Bali, Puja Mandala merupakan destinasi yang wajib dikunjungi. Dengan berbagai aktivitas yang ada, setiap pengunjung dapat menemukan momen refleksi dan kedamaian di tengah keindahan alam dan budaya yang kaya.Maka dengan dilakukan kunjungan tersebut Mahasiswa HKn FIS UM dapat Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, memberikan akses keadilan bagi semua, dan membangun lembaga-lembaga yang efektif, akuntabel, dan inklusif pada semua tingkatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H