Mari sejenak lupakan angka pasien positif covid-19 di Indonesia yang juara dunia itu, lalu lihatlah berita hari ini yang jauh lebih membahagiakan: kisah Apriyani Rahayu dan tandemnya, Greysia Polii, peraih medali emas di cabang olahraga bulu tangkis Olimpiade Tokyo.
Di awal bulan kemerdekaan, tanah air dibuat haru oleh ganda putri Indonesia---yang semoga kabar baik ini juga menjadi pertanda baik hingga akhir bulan nanti. Kemenangan mereka adalah udara segar setelah beberapa bulan yang mencekam karena wabah penyakit melanda negeri.
Di tengah berita duka, kematian, korban kejahatan, Indonesia akhirnya mendapat udara baru. Momen ini menjadi kian biru karena sisi dramatisnya kemenangan terjadi tepat pada bulan kelahiran Indonesia.
Seperti mendapat hadiah saat ulang tahun, kami Indonesia bukan main senangnya. Karena itu, gejolak rasa nasionalis mulai bertambah. Salah satu hal penting yang perlu dibangun selain perekonomian dan infrastruktur adalah jiwa bangsanya. Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya seperti alarm untuk mengingatkan kembali bangsa ini akan satu hal.
Tahun lalu, Indonesia dibuatkan karakter samurai berwujud anime pada perhelatan Tokyo 2020 oleh Jepang. Namanya Maharudika. Ia digambarkan memiliki hati yang jujur dan murni. Jika mencoba berbohong, rambutnya akan berdiri tegak dan membuatnya ketahuan.
Sekelompok seniman Jepang telah bekerja keras untuk menciptakan karakter samurai agar sesuai sejarah negara Indonesia dan negara-negara peserta olimpiade Tokyo 2020 lainnya. Mulai dari warna pakaian, tinggi badan, makanan favorit, senjata, hingga kelemahannya.
Maharudika sosok yang berkacamata, menyukai nasi goreng, dan suka minum kopi luwak. Warna pakaiannya merah dan putih sesuai lambang negara.
Dengan itu Indonesia seperti mendapat tambahan kepercayaan diri, karena bulu tangkis menjadi salah satu cabang olahraga tanah air yang diakui dunia. Hari ini, kami pemuda Indonesia, berterimakasih kepada mereka berdua karena mengembalikan senyum negeri, senyum pemulihan menjadi semacam vaksin penyembuhan.