Proses penyatuan ekonomi antar negara atau dikenal sebgai integrasi ekonomi yang bertujuan menciptakan sebuah pasar tunggal yang dinilai lebih luas dan efisien. Diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan negara negara yang tergabung ke dalamnya. Ciri dari adanya Integrasi Ekonomi bisa berupa pengahapusan tarif dan non tarif yang selama ini telah membatasi aliran perdagangan antar batas lintas negara. Mobilitas faktor produksi yang memungkinkan pergerakan bebas tenaga kerja, modal serta teknologi antar negara anggota. Kemudian, kebijakan ekonomi yang telah terintegrasi sehingganegara anggota dapat memiliki kebijakan yang serupa terkait dengan pajak dan regulasi terhadap keuangan.
Integrasi ekonomi ini diharapkan mampu meningkatkan perdagangan investasi. Berkurangnya hambatan perdagangan sehingga perusahaan dapat dengan mudah memasarkan produknya ke negara lain serta, investasi menjadi lebih lancar. Pasar yang lebih luas menyebabkan perusahaan dapat memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi yang lebih besar sehingga para perusahaan tersebut dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih efisien. Adanya integrasi ekonomi juga meningkatkan kompetisis perusahaan menjadi lebih sehat, yang memacu adanya inovasi dan peningkatan kualitas produk. Namun, dilain sisi dari banyaknya manfaat yang diperoleh dari adanya intergrasi ekonomi juga terdapat tantangan yang perlu dihadapi. Perbedaan ekonomi tiap negara dan perkembangan ekonomi yang relatif tidak sama dapat menyebabkan negara yang kurang maju tertinggal. Integrasi ekonomi juga dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dalam sektor sektor yang kurang kompetitif. Dalam sebuah bentuk integrasiyang lebih maju negara anggota dapat memiliki ruang gerak yang relatif terbatas dalam menentukan kebijakan ekonomi negara.
Asean Economic Community (AEC) merupakan contoh nyata dari adanya Integrasi ekonomi. Dibentuk oleh negara negara anggota ASEAN. Bertujuan untuk menciptakan sebuah pasar tunggal dengan basis produksi yang terintegras dalam kawasan ASEAN. Yang diharapkan mampu meningkatkan perdagangan, investasi serta daya saing ASEAN di pasar Global.
AEC membuka sebuah peluang terhadap pasar yang lebih luas bagi barang maupun jasa antar negara anggota ASEAN. Yang diharapkan mampu mengingkatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Integrasi ekonomi juga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan skala ekonomi dan spesialisasi terhadap barang produksi, sehingga mampu meningkatkan efiensi produk dan menurunkan biaya produksi sehingga para konsumen dapat membeli produk dengan harga yang lebih terjangkau namun dengan kualitas produk yang baik. Kompetisi antar perusahaan multinasional mendorong adanya peningkatan inovasi serta peningkatan kualitas terhadap produk sehingga dapat menciptakan sebuah persaingan yang sehat dan efisien. AEC memungkinkan mobilitas atau pergerakan tenaga kerja, modal maupun teknologi yang lebih bebas sehinga dapat membantu meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta menarik investor asing untuk menanamkan modal.
Beberapa Langkah yang perlu diambil untuk menuju integrasi ekonomi AEC. Liberalisasi perdagangan salah satunya, AEC dinilai telah berhasil menghapus tarif dan bea masuk sebagian besar produk yang diperdagangkan negara anggota ASEAN sejak diluncurkan pada tahun 2015. Penghapusan tersebut bertujuan untuk meningkatkan investasi antar kawasan dan meningkatkan daya saing global. Liberalisasi telah menawarkan banyak peluang bagi negara anggota ASEAN. Namun, terdapat ebberapa tantangan yang perlu dihadapai dalam menjalankan sebuah liberalisasi Perdagangan, perbedaan ekonomi antar negara anggota serta adanya kemungkinan hilangnya pekerjaan dalam sektor tertentu di negara yang kurang kompetitif.
Harmonisasi atau keselarasan standar serta regulasi berbagai jenis produk maupun jasa menjadi salah satu langkah penting dalam Integrasi Ekonomi. Bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perdagangan dan meningkatkan daya saing produk. Pergerakan barang dan jasa lebih bebas sehingga mningkatkan volume perdagangan. Dilain sisi, tantangan yang dihadapi oleh AEC dalam menerapkan harmonisasi standar produk dan jasa terkait dengan perbedaan regulasi perdagangan antar negara anggota dalam beberapa sektor. Keterbatasan terkait kapasitas teknis dalam menerapkan standar produk dan jasa. Serta, biaya tambahan yang dapat timbul sewaktu waktu bagi sebuah perusahaan maupun UMKM.
AEC telah menyederhanakan prosedur serta dokumen yang diperlukan untuk menjalankan perdagangan antar negara anggota. Pengurangan biaya perdagangan yang dapat meningkatkan efisiensi dan meningkatkan daya saing terhadap produk yang akan diperjual belikan dan langkah yang dilakukan dalam menjalankan Fasilitasi Perdagangan salah satunya dengan dibentuknya MRA atau Mutual Recognition Agreement yang memungkinkan negara anggota ASEAN dapat saling menerima standar dan regulasi terkait perdagangan antar negara serta solusi untuk mengurangi hambatan perdagangan.
Promosi investasi yang telah menciptakan sebuah iklim investasi yang lebih kondusif bagi investor asing. Merupakan salah satu langkah yang digerakkan oleh AEC menuju keberhasilan Integrasi Ekonomi. Peningkatan terhaap aliran invesasi sehingga menarik banyak investor ke kawasan ASEAN yang dapat membantu meciptakan lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Akses teknologi yang memadai dari adanya transfer teknologi. Namun, peningkatan terhadap infrastruktur, pengembangan kualias Sumber Daya Manusia dan intensif dari pemerintah untuk investor perlu dilakukan untuk mensuksesi langkah menuju Promosi Investasi yang berhasil.
Dalam implementasinya AEC atau ASEAN Economic Community masih menghadapi beberapa tantangan. Masih adanya kesenjangan ekonomi menjadi jurang dalam yang dapat menghambat integrasi ekonomi dan memperluas celah ketimpangan pendapatan antar negara anggota. Integrasi ekonomi dapat menimbulakan hilangnya pekerjaan dalam sektor sektor tertentu di negara yang kurang kompetitif sehingga menimbulkan adanya keresahan sosial dan meningkatkan angka pengangguran. Integrasi ekonomi dapat membatasi kemampuan tiap negara dalam menentukan kebijakan ekonomi sehingga dikhawatirkan kontrol dan pengaruh negara yang kuat dalam segi ekonomi dapat menguasai AEC. Perbedaan terhadap buadaya dan bahasa yang menimbulkan keterbatasan komunikasi dan adaptasi terhadap pasar tunggal serta regulasi terkait. Kurangnya Infrastruktur yang memadai dapat menghambat pergerakan distribusi barang maupun jasa antar negara anggota. Serta keterbatasan institusi dan kapasitasnya dalam mengimplementasikan kebijakan dan regulasi AEC dapat menghambat efektivitas Integrasi Ekonomi.
Integrasi Ekonomi menawarkan banyak sekali peluang bagi negara anggota ASEAN. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perilaku dihadapi agar integrasi ekonomi dapat memeberikan manfaat yang menyeluruh bagi semua negara anggota. Pemerintah maupun sektor swasta perlu bekerja sama dalam menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang Integrasi Ekonomi. Sehingga tujuan bersama untuk meningkatkan perdagangan, investasi dan pasar Global yang diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat ASEAN dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H