Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Penemu Penyedap Rasa Berbahan Dasar Kepala Belut

Diperbarui: 15 Mei 2019   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

belut merupakan hewan air yang biasa ditemukan di sawah atau kolam. Hewan yang satu ini kaya akan vitamin dan protein, yang tentunya baik untuk kesehatan. Banyak dari kita yang jarang mengkonsumsinya apalagi kepala nya. Sedangkan banyak restoran dan rumah makan yang membuang kepala belut begitu saja. Maka dari itu Fahmi (19) tahun, seorang mahasiswa Sekolah Vokasi IPB Program Studi Gizi beserta rekan -- rekan nya melakukan percobaan membuat penyedap rasa berbahan dasar  kepala belut.

Sejak SMA fahmi sudah melakukan penelitian dan percobaan terhadap kepala belut yang dijadikan penyedap rasa namun gagal. Sudah sepuluh kali melakukan percobaanya gagal dan pada tahun 2019 ini baru berhasil. Dengan bermodalkan keyakinan serta pengetahuan yang cukup Fahmi pun melakukan percobaan tersebut. Sejak dibangku kuliah ide nya terus dikembangkan dengan bantuan kedua temannya yaitu Alifia (20) tahun dan Farel (20) tahun. Tak luput sang Dosen pun ikut membimbing dalam mengembangkan ide nya ini.

Kepala belutnya ia dapatkan dari warung nasi yang tidak menggunakan kepala belut sebagai bahan masakan. Kemudian cuci bersih dan bahan itu dia campur serta diolah dengan berbagai komposisi yang sudah ditakarkan. Percobaannya berhasil dan ia mencoba mengikuti kompetisi yang diadakan oleh Kampus Swasta. Alhasil Penemuan nya itu mendapatkan juara tingkat Nasional dan mendapatkan penghargaan.

Siapa sangka kepala belut yang tadinya hanya menjadi limbah kini dapat dikonsumsi dan menjadi campuran bahan masakan yaitu penyedap rasa. Kandungan vitamin nya tidak perlu diragunakan lagi karena belut mengandung banyak vitamin dan non msg. Saat ini penyedap rasa ini hanya baru digunakan untuk kompetisi belum dia produksi  untuk umum. Penyedap rasa ini dapat dicampur dengan berbagai bahan masakan seperti soup, tumis ataupun yang lainnya. Penyedap rasa ini tidak mengandung amis sekalipun baunya sama seperti penyedap rasa lainnya. Kedepannya fahmi akan terus mengembangkannya untuk dapat dikonsumsi untuk umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline